Permintaan rambutan binjai terus menanjak. Soalnya, buah berambut asal Sumatera Utara ini memiliki banyak keunggulan ketimbang jenis lainnya. Menanam rambutan binjai juga terbilang mudah. Pekebun rambutan binjai bisa meraup omzet antara Rp 250 juta-Rp 1,5 miliar setiap kali panen.Rambutan yang bernama latin Nephelium merupakan buah yang sangat populer, yang punya beragam jenis. Rambutan binjai, misalnya. Meski buah berambut dari Sumatra Utara ini tidak setenar rambutan rapiah atau lebak, varietas ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan jenis lainnya.Asrul P. Sitohang, petani rambutan binjai di daerah Bandung, Jawa Barat mengatakan, rambutan binjai mempunyai bentuk fisik yang berbeda dengan jenis lain. Ambil contoh, warna kulitnya yang merah legam.Lalu, rambutan binjai binjai memiliki rambut yang panjang dan kasar, tetapi tumbuh agak jarang di bagian kulitnya. "Rambutan binjai memiliki rasa yang manis dengan daging buah yang tebal dan padat kenyal, buahnya juga gampang ngelotok," kata pemilik PT Rihold Plantation yang sudah membudidayakan rambutan binjai sejak 1996 ini.Dengan pelbagai kelebihannya itu, Asrul bilang, rambutan binjai akan menjadi primadona baru pecinta buah yang masuk famili Sapindacaeae ini. Apalagi, walau memiliki banyak keunggulan, harga jual rambutan binjai tidak jauh berbeda dengan jenis lainnya, yaitu hanya sebesar Rp 1.500 per ikat dengan berat sekitar satu kilogram.Dari berkebun rambutan binjai di tanah seluas 30 hektare, Asrul mengaku bisa mendulang pendapatan antara Rp 250 juta hingga Rp 1,5 miliar setiap kali panen. Sekali panen, kebunnya menghasilkan 300 ton rambutan binjai. "Desember ini sudah memasuki masa panen," kata pria kelahiran Sumatra Utara itu.Hadi Nurcholis, Direktur CV Gema Horti Mekar Sitrun, penyedia bibit rambutan binjai, menuturkan, permintaan rambutan binjai yang menanjak membuat pesanan bibit pohon itu yang masuk ikutan meningkat.Saban bulan, Gema Horti bisa menjual sekitar 3.000 bibit rambutan binjai. "Meski tahun ini penjualan bibit mengalami penurunan hingga 60% karena gangguan cuaca, tapi khusus bibit rambutan binjai permintaannya tetap bagus," ujar dia. Hadi melego bibit rambutan binjai dengan harga antara Rp 5.000 hingga Rp 75.000 per pot, tergantung usia bibit. Dari penjualan bibit rambutan binjai saja, ia bisa mengantongi omzet sampai Rp 30 juta per bulan.Menurut Hadi, menanam rambutan binjai terbilang sangat mudah dan sederhana. Sama dengan rambutan jenis lainnya. Itu sebabnya, banyak orang yang tertarik menanam rambutan binjai. Tanaman ini tumbuh dan berbuah baik di dataran rendah hingga ketinggian 500 di atas permukaan laut dengan tipe iklim basah.Meskipun permintaan rambutan binjai terus naik, Hadi tetap fokus menjual bibitnya. "Karena menjual bibit lebih cepat mendatangkan uang ketimbang berkebun," ungkapnya. (Bersambung)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rambutan binjai yang punya banyak keunggulan (1)
Permintaan rambutan binjai terus menanjak. Soalnya, buah berambut asal Sumatera Utara ini memiliki banyak keunggulan ketimbang jenis lainnya. Menanam rambutan binjai juga terbilang mudah. Pekebun rambutan binjai bisa meraup omzet antara Rp 250 juta-Rp 1,5 miliar setiap kali panen.Rambutan yang bernama latin Nephelium merupakan buah yang sangat populer, yang punya beragam jenis. Rambutan binjai, misalnya. Meski buah berambut dari Sumatra Utara ini tidak setenar rambutan rapiah atau lebak, varietas ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan jenis lainnya.Asrul P. Sitohang, petani rambutan binjai di daerah Bandung, Jawa Barat mengatakan, rambutan binjai mempunyai bentuk fisik yang berbeda dengan jenis lain. Ambil contoh, warna kulitnya yang merah legam.Lalu, rambutan binjai binjai memiliki rambut yang panjang dan kasar, tetapi tumbuh agak jarang di bagian kulitnya. "Rambutan binjai memiliki rasa yang manis dengan daging buah yang tebal dan padat kenyal, buahnya juga gampang ngelotok," kata pemilik PT Rihold Plantation yang sudah membudidayakan rambutan binjai sejak 1996 ini.Dengan pelbagai kelebihannya itu, Asrul bilang, rambutan binjai akan menjadi primadona baru pecinta buah yang masuk famili Sapindacaeae ini. Apalagi, walau memiliki banyak keunggulan, harga jual rambutan binjai tidak jauh berbeda dengan jenis lainnya, yaitu hanya sebesar Rp 1.500 per ikat dengan berat sekitar satu kilogram.Dari berkebun rambutan binjai di tanah seluas 30 hektare, Asrul mengaku bisa mendulang pendapatan antara Rp 250 juta hingga Rp 1,5 miliar setiap kali panen. Sekali panen, kebunnya menghasilkan 300 ton rambutan binjai. "Desember ini sudah memasuki masa panen," kata pria kelahiran Sumatra Utara itu.Hadi Nurcholis, Direktur CV Gema Horti Mekar Sitrun, penyedia bibit rambutan binjai, menuturkan, permintaan rambutan binjai yang menanjak membuat pesanan bibit pohon itu yang masuk ikutan meningkat.Saban bulan, Gema Horti bisa menjual sekitar 3.000 bibit rambutan binjai. "Meski tahun ini penjualan bibit mengalami penurunan hingga 60% karena gangguan cuaca, tapi khusus bibit rambutan binjai permintaannya tetap bagus," ujar dia. Hadi melego bibit rambutan binjai dengan harga antara Rp 5.000 hingga Rp 75.000 per pot, tergantung usia bibit. Dari penjualan bibit rambutan binjai saja, ia bisa mengantongi omzet sampai Rp 30 juta per bulan.Menurut Hadi, menanam rambutan binjai terbilang sangat mudah dan sederhana. Sama dengan rambutan jenis lainnya. Itu sebabnya, banyak orang yang tertarik menanam rambutan binjai. Tanaman ini tumbuh dan berbuah baik di dataran rendah hingga ketinggian 500 di atas permukaan laut dengan tipe iklim basah.Meskipun permintaan rambutan binjai terus naik, Hadi tetap fokus menjual bibitnya. "Karena menjual bibit lebih cepat mendatangkan uang ketimbang berkebun," ungkapnya. (Bersambung)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News