Rampingkan bisnis, UBS PHK 10.000 karyawan



ZURICH. UBS akan menutup bisnis obligasi atau fixed income sekaligus memecat 10.000 bankir. Ini akan menjadi salah satu pukulan terbesar bagi pasar tenaga kerja di industri finansial sejak tragedi Lehman Brothers di 2008.

Dengan langkah ini, UBS akan berfokus ke bisnis private banking dan investment banking yang lebih kecil. UBS akan membuang bisnis trading yang telah membuatnya rugi US$ 50 miliar di tengah krisis finansial serta US$ 2,3 miliar akibat ulah seorang trader tahun lalu.

Chief Executive UBS Sergio Ermotti, mantan bankir Merrill Lynch yang mengabil alih manajemen UBS pasca skandal trading, mengumumkan rencana perombakan besar-besaran selama tiga tahun. Rencana ini bakal menghemat CHF 3,4 miliar (US$ 3,63 miliar), di samping penghematan CHF 2 miliar yang sedang dijalankan.


Bisnis investment banking UBS akan meliputi ekuitas, trading valas, konsultasi perusahaan, dan trading logam berharga. Divisi tersebut akan dipimpin Andrea Orcel, yang dipinjam Ermotti dari Bank of America.

“Dampak bersih dari perubahan ini akan bersifat transformasional bagi perusahaan. Pendapatan keseluruhan kami bisa sedikit volatile, lebih konsisten, dan berkualitas lebih baik,” ujar Chairman Axel Weber dan Ermotti dalam suratnya kepada pemegang saham.

UBS akan memangkas 15% karyawannya, dari 63.745 menjadi 54.000.

Sebanyak 2.500 tenaga kerja akan dikurangi di Swiss, dan sisinya sebagian besar di London dan Amerika Serikat.

UBS juga akan fokus ke private banking, yakni melayani investasi nasabah-nasabah kaya. Di bisnis ini, UBS menempati posisi kedua terbesar di dunia setelah Bank of America.

“Secara keseluruhan, saya pikir langkah yang bagus untuk mengabaikan aktivitas yang tak menghasilkan apapun dan berkonsentrasi pada aktivitas yang memberi nilai bagi pemegang saham,” kata analis Bank Sarasin, Rainier Skierka. Ia memberi saham UBS rating netral.

Editor: