Rangkul BCA, OCBC NISP edarkan uang elektronik



JAKARTA. Akhirnya, PT Bank OCBC NISP Tbk bakal masuk bisnis uang elektronik. Melalui skema co-branding, OCBC NISP merangkul bank swasta nomor wahid, PT Bank Central Asia Tbk, mengedarkan kartu Flazz OCBC NISP.

Andrae Krishnawan, Direktur OCBC NISP mengatakan, dalam rangka mendukung dan mengembangkan produk baru uang elektronik dan transaksi non tunai di Indonesia, pihaknya meneken perjanjian kerja sama co-branding Flazz dengan BCA.

Nantinya, nasabah OCBC NISP dapat menggunakan uang elektronik bertajuk kartu Flazz OCBC NISP dan bertransaksi di seluruh merchant Flazz. Flazz OCBC NISP ini juga dapat dinikmati untuk pembayaran tiket TransJakarta, Commuter Line, parkir dan merchant-merchant kerja sama lainnya.


Tidak hanya itu, pemegang kartu Flazz OCBC NISP juga akan diikutsertakan dalam berbagai program dan penawaran menarik yang diselenggarakan oleh Flazz.

“Bentuk layanan ini juga kami harapkan dapat memenuhi kebutuhan nasabah yang memiliki tingkat mobilitas tinggi, di mana mereka memerlukan metode transaksi atau pembayaran secara non-tunai jauh lebih efisien tanpa menyita banyak waktu,” ujar Andrae, Kamis (13/8).

Henry Koenaifi, Direktur BCA menjelaskan, kolaborasi ini sejalan dengan program pemerintah yang telah dicanangkan melalui Bank Indonesia dalam Gerakan Nasional Non Tunai (GNTT). GNTT bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen non tunai.

Kerja sama ini sekaligus merupakan upaya BCA dalam memperluas layanan Flazz dan bukti komitmennya untuk terus mengembangkan pelayanan dan inovasi kepada masyarakat Indonesia. “Dibandingkan harus mengambil uang tunai, nasabah OCBC NISP dapat menggunakan kartu Flazz di seluruh merchant Flazz,” terang dia.

E-money kerja sama OCBC NISP ini sendiri dapat diisi ulang (top up) di cabang Bank OCBC NISP dan gerai merchant Flazz top up tunai yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia. Hingga kini, BCA sendiri telah memiliki 7,7 juta kartu Flazz dengan rata-rata transaksi pada semester pertama ini mencapai 46 juta transaksi pembayaran.

Flazz digunakan di 102.000 electronic data capture (EDC) dengan jumlah merchant yang melayani transaksi ini lebih dari 70.000 merchant di 22 kota di Indonesia.

Suwignyo Budiman, Direktur BCA menambahkan, pihaknya melihat pengembangan produk uang elektronik harus dilakukan dengan menggandeng sebanyak mungkin bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan