JAKARTA. PT Bank Windu Kentjana International Tbk menargetkan memupuk modal hingga Rp 5 triliun dengan masuknya China Construction Bank (CCB). Jika tidak ada aral melintang, modal sebesar itu diperkirakan akan tercapai dalam 2-3 tahun ke depan. Permodalan sebesar itu sekaligus akan mengantarkan Bank Windu masuk ke kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 3. Saat ini, Bank Windu masih bertengger di kelompok BUKU 2 dengan modal inti di kisaran Rp 1,2 triliun - Rp 1,3 triliun. "Merger dengan Bank Antar Daerah akan membuat permodalan kami meningkat menjadi Rp 1,5 triliun. Lalu, dengan right issue senilai Rp 1 triliun yang akan diserap oleh CCB, modalnya naik jadi Rp 2,5 triliun. Secara bertahap, CCB berkomitmen meningkatkan modal kami hingga Rp 5 triliun dalam 2-3 tahun," tutur Johnny Wiraatmadja, Pemegang Saham Pengendali Bank Windu, Jumat (18/9). Sokongan dana bank pembiayaan konstruksi dan infrastruktur di China itu tidak perlu diragukan lagi. Lihat saja, modal inti CCB mencapai 1,3 triliun renminbi dengan aset 18,2 triliun renminbi. CCB mengklaim diri sebagai institusi keuangan terbesar di dunia, dan bank komersial terbesar di negara asalnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rangkul CCB, Bank Windu incar masuk BUKU 3
JAKARTA. PT Bank Windu Kentjana International Tbk menargetkan memupuk modal hingga Rp 5 triliun dengan masuknya China Construction Bank (CCB). Jika tidak ada aral melintang, modal sebesar itu diperkirakan akan tercapai dalam 2-3 tahun ke depan. Permodalan sebesar itu sekaligus akan mengantarkan Bank Windu masuk ke kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 3. Saat ini, Bank Windu masih bertengger di kelompok BUKU 2 dengan modal inti di kisaran Rp 1,2 triliun - Rp 1,3 triliun. "Merger dengan Bank Antar Daerah akan membuat permodalan kami meningkat menjadi Rp 1,5 triliun. Lalu, dengan right issue senilai Rp 1 triliun yang akan diserap oleh CCB, modalnya naik jadi Rp 2,5 triliun. Secara bertahap, CCB berkomitmen meningkatkan modal kami hingga Rp 5 triliun dalam 2-3 tahun," tutur Johnny Wiraatmadja, Pemegang Saham Pengendali Bank Windu, Jumat (18/9). Sokongan dana bank pembiayaan konstruksi dan infrastruktur di China itu tidak perlu diragukan lagi. Lihat saja, modal inti CCB mencapai 1,3 triliun renminbi dengan aset 18,2 triliun renminbi. CCB mengklaim diri sebagai institusi keuangan terbesar di dunia, dan bank komersial terbesar di negara asalnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News