Rangkul UKM, MariBerkarya bidik pertumbuhan bisnis 400%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski marketplace utama mulai unjuk gigi belakangan ini, tidak membuat start up yang menyajikan produk dagangan khusus jadi gentar. Justru dengan kekhususan itu, mereka jadi percaya diri untuk bisa mengembangkan bisnis. Seperti MariBerkarya.com, yakni marketplace khusus bagi para perajin.

Usaha rintisan ini mulai berjalan November 2017. Hingga kini MariBerkarya sudah menggandeng 50 mitra perajin yang tersebar di sejumlah kota dan daerah. Sebagian besar adalah UMKM kerajinan tangan.

Di antaranya produk tas rajut, dompet, gelang, kalung, bros, hingga produk dan kain batik. "Sebagian besar dari Surabaya, Lamongan, Bali, Solo serta Jakarta," tutur Mochamad Saiful Umam, Chief Executive Officer MariBerkarya.com kepada KONTAN akhir bulan lalu.


Ketertarikan para mitra bisnis bergabung dengan marketplace tersebut karena adanya fitur yang serupa dengan marketplace lainnya. Seperti ada pilihan jasa pengiriman barang, yakni JNE, Tiki dan Pos Indonesia. Begitu pula layanan pembayaran lewat beberapa bank, yaitu Bank Mandiri, BNI, BCA dan Bank Permata.

Selain itu, para mitra MariBerkarya nanti bisa mendapat tiga layanan lainnya untuk pengembangan dan pemasaran produk di situs bersangkutan. Yakni layanan konten foto dan video untuk kegiatan promosi, kegiatan branding, hingga workshop untuk edukasi bisnis online.

Semua itu bisa mitra bisnis dapatkan secara gratis artinya tanpa biaya. Nah, MariBerkarya baru mendapat limpahan rezeki saat terjadi transaksi penjualan dari pra mitra bisnis. "Mereka hanya dikenakan biaya komisi sebesar 10% saat terjadi penjualan," jelasnya.

Tanpa memperinci nilainya, Saiful optimistis pertumbuhan bisnis MariBerkarya tahun ini bisa meroket hingga 400% dari tahun lalu.

Supaya target tercapai, pihaknya bakal menjalin kerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekarnas), Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), dan Smesco, selain dengan komunitas perajin dan sentra kerajinan di daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon