JAKARTA. Berikut adalah sejumlah isu hangat yang patut disimak hari ini.- Return reksadana tertekanEuforia pasar atas kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang tetap menjalankan stimulus moneter di AS pada pekan lalu, ikut berdampak pada kinerja reksadana. Pergerakan aset dasar instrumen reksadana yang positif dalam sepekan terakhir, ikut mempengaruhi return yang bisa digenggam oleh investor.Berdasarkan data Infovesta Utama, di periode 13 September - 20 September 2013, return reksadana saham tercatat 5,16%. Angka ini memang turun dibanding pekan sebelumnya (periode 6 September -13 September 2013) yang 8%.- Transaksi ekspor timah naikSejak diterapkan kewajiban ekspor timah lewat bursa berjangka pada 30 Agustus silam, perdagangan timah asal Indonesia makin bersinar. Bahkan, pada akhir pekan lalu, harga jual timah telah mencapai US$ 23.195 per ton, jauh lebih tinggi ketimbang harga jual tahun 2012 yang anjlok ke harga US$ 18.000 per ton.Volume transaksi timah batangan di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) pun terus meningkat. Sejauh ini, total transaksi perdagangan timah di BKDI telah mencapai sekitar 515 metrik ton.BKDI juga telah mengekspor perdana timah melalui pelabuhan Pangkalbalam, Bangka akhir pekan lalu. - Posisi rupiahNilai tukar rupiah melemah di awal pekan ini. Pasangan USD/IDR di pasar spot, Senin (23/9), naik 3,6% menjadi 11.445 dibanding akhir pekan lalu. Dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga menguat sebesar 0,73% menjadi 11.435.- Posisi IHSGIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menurun. Kemarin, IHSG melemah 0,46% ke 4.562,86. Sedangkan, indeks MSCI Asia Pacific menguat 0,3% ke 141,09.Analis Danpac Sekuritas, Teuku Hendry Andrean menilai, minimnya sentimen domestik mengindikasikan sentimen global banyak berperan menggerakkan IHSG, kemarin. Pasar masih diselimuti ketidakpastian meski Bank Sentral Amerika Serikat (AS) tidak jadi memangkas program stimulus moneter.- Posisi Wall StreetBursa AS dilanda aksi jual pada penutupan tadi malam (23/9). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,5% menjadi 1.701,84. Dalam tiga hari terakhir, indeks acuan Negeri Paman Sam ini sudah melorot 1,4%.Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,3% menjadi 15.401,38. Pada transaksi tadi malam melibatkan 5,8 miliar saham, setara dengan volume rata-rata tiga bulanan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rangkuman lima isu penting hari ini
JAKARTA. Berikut adalah sejumlah isu hangat yang patut disimak hari ini.- Return reksadana tertekanEuforia pasar atas kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang tetap menjalankan stimulus moneter di AS pada pekan lalu, ikut berdampak pada kinerja reksadana. Pergerakan aset dasar instrumen reksadana yang positif dalam sepekan terakhir, ikut mempengaruhi return yang bisa digenggam oleh investor.Berdasarkan data Infovesta Utama, di periode 13 September - 20 September 2013, return reksadana saham tercatat 5,16%. Angka ini memang turun dibanding pekan sebelumnya (periode 6 September -13 September 2013) yang 8%.- Transaksi ekspor timah naikSejak diterapkan kewajiban ekspor timah lewat bursa berjangka pada 30 Agustus silam, perdagangan timah asal Indonesia makin bersinar. Bahkan, pada akhir pekan lalu, harga jual timah telah mencapai US$ 23.195 per ton, jauh lebih tinggi ketimbang harga jual tahun 2012 yang anjlok ke harga US$ 18.000 per ton.Volume transaksi timah batangan di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) pun terus meningkat. Sejauh ini, total transaksi perdagangan timah di BKDI telah mencapai sekitar 515 metrik ton.BKDI juga telah mengekspor perdana timah melalui pelabuhan Pangkalbalam, Bangka akhir pekan lalu. - Posisi rupiahNilai tukar rupiah melemah di awal pekan ini. Pasangan USD/IDR di pasar spot, Senin (23/9), naik 3,6% menjadi 11.445 dibanding akhir pekan lalu. Dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga menguat sebesar 0,73% menjadi 11.435.- Posisi IHSGIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menurun. Kemarin, IHSG melemah 0,46% ke 4.562,86. Sedangkan, indeks MSCI Asia Pacific menguat 0,3% ke 141,09.Analis Danpac Sekuritas, Teuku Hendry Andrean menilai, minimnya sentimen domestik mengindikasikan sentimen global banyak berperan menggerakkan IHSG, kemarin. Pasar masih diselimuti ketidakpastian meski Bank Sentral Amerika Serikat (AS) tidak jadi memangkas program stimulus moneter.- Posisi Wall StreetBursa AS dilanda aksi jual pada penutupan tadi malam (23/9). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,5% menjadi 1.701,84. Dalam tiga hari terakhir, indeks acuan Negeri Paman Sam ini sudah melorot 1,4%.Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,3% menjadi 15.401,38. Pada transaksi tadi malam melibatkan 5,8 miliar saham, setara dengan volume rata-rata tiga bulanan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News