KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Jagung yang merangkak naik hingga mencapai harga 5.300 per kg dinilai akibat dari panjangnya rantai distribusi yang terjadi. Menurut Ketua Asosiasi Petani Jagung Indonesia (APJI) Sholahuddin petani sejauh ini tidak memiliki kapasitas dalam menentukan harga. "Saat ini di tingkat petani untuk jagung kering dengan kadar air 17% senilai Rp 4.700 hingga Rp 4.800. Namun ketika masuk ke tingkat produksi harga akan mencapai Rp 5.300 hingga Rp 5.400," ujar Sholahuddin kepada Kontan.co.id, Sabtu (18/11). Menurutnya selama ini petani tidak punya kapasitas dalam menentukan harga jagung. Dari petani, panen itu dibeli oleh tengkulak di kampung. Dari tengkulak kecil dijual langsung ke pengepul atau tengkulak besar.
Dari tengkulak besar atau pengepul kadang bisa ke industri langsung atau juga kadang bisa dibeli lagi ke supplier besar baru ke industri. “Rantai pasok inilah yang menyebabkan harga itu mahal,” ungkapnya.