JAKARTA. Kenaikan harga cabai dan bawang dalam sebulan terakhir melonjak cukup tinggi. Harga cabai meningkat sekitar 300% dari harga normal. Kementerian Pertanian (Kemtan) menilai kenaikan harga cabai ini tidak murni karena kekurangan produksi, tapi justru karena dimanfaatkan pedagang perantara untuk mencari keuntungan di luar batas kewajaran. Idealnya harga cabai di pasaran sekitar Rp 22.000-Rp 28.000 per kilogram (kg). Namun saat ini harga cabai naik di kisaran Rp 65.000-Rp 75.000 per kg. Direktur Jenderal Hortikultura Kemtan, Spudnik Sujono mengatakan, cuaca buruk seperti hujan berkepanjangan telah berdampak pada produksi cabai. Pasalnya, pada musim hujan panen cabai tertunda. Itu disebabkan petani tidak memanen di musim hujan karena berpotensi rusak dan busuk, serta waktu panen pun agak lama karena cabai tidak mendapatkan sinar matahari penuh. "Kenaikan harga cabai dipicu transportasi yang tertunda akibat musim hujan, dan penurunan pasokan di pasar induk sekitar 20%-25%," ujarnya, Senin (7/11).
Rantai pasokan panjang bikin harga komoditas naik
JAKARTA. Kenaikan harga cabai dan bawang dalam sebulan terakhir melonjak cukup tinggi. Harga cabai meningkat sekitar 300% dari harga normal. Kementerian Pertanian (Kemtan) menilai kenaikan harga cabai ini tidak murni karena kekurangan produksi, tapi justru karena dimanfaatkan pedagang perantara untuk mencari keuntungan di luar batas kewajaran. Idealnya harga cabai di pasaran sekitar Rp 22.000-Rp 28.000 per kilogram (kg). Namun saat ini harga cabai naik di kisaran Rp 65.000-Rp 75.000 per kg. Direktur Jenderal Hortikultura Kemtan, Spudnik Sujono mengatakan, cuaca buruk seperti hujan berkepanjangan telah berdampak pada produksi cabai. Pasalnya, pada musim hujan panen cabai tertunda. Itu disebabkan petani tidak memanen di musim hujan karena berpotensi rusak dan busuk, serta waktu panen pun agak lama karena cabai tidak mendapatkan sinar matahari penuh. "Kenaikan harga cabai dipicu transportasi yang tertunda akibat musim hujan, dan penurunan pasokan di pasar induk sekitar 20%-25%," ujarnya, Senin (7/11).