Rapat dengan Saudia, PPIH Minta Perubahan Jadwal dan Kapasitas Pesawat Tidak Terulang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fase kedatangan jemaah haji Indonesia gelombang pertama dari Tanah Air menuju Bandara Amit Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah sudah selesai. Perubahan jadwal penerbangan dan perubahan kapasitas pesawat yang dilakukan sepihak oleh Saudia Airlines menjadi salah satu catatan evaluasi pada fase ini.

Konsul Haji KJRI Jeddah yang juga Wakil Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M mengatakan bahwa pihaknya sudah menggelar rapat dengan Saudi pada 7 Juni 2023, antara lain membahas catatan evaluasi kedatangan jemaah haji di Madinah.

“Kita sudah menggelar rapat dengan pihak Saudia Airlines. Kita sampaikan catatan evaluasi terkait perubahan jadwal dan kapasitas pesawat yang mereka lakukan sepihak pada fase kedatangan gelombang pertama,” tegas Nasrullah Jasam usai menyambut kedatangan jemaah kelompok terbang (kloter) 42 embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG 42) di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, Kamis (8/6/2023).


Baca Juga: Pelunasan Bipih Kuota Tambahan Dibuka 8-12 Juni 2023

Fase kedatangan jemaah haji Indonesia di Madinah berakhir hari ini, ditandai kedatangan kloter kloter 38 Embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS 38). Total ada 263 kloter yang mendarat di Madinah dari 24 Mei – 8 Juni 2022 dini hari tadi. Berlangsung dari 24 Mei – 8 Junin 2023, total ada 263 kloter dengan 100.005 jemaah yang mendarat di Bandara AMAA Madinah.

Bersamaan berakhirnya kedatangan di Madinah, dimulai juga fase kedatangan jemaah haji Indonesia gelombang kedua di Bandara Jeddah. Fase ini ditandai kedatangan 393 jemaah kloter 42 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 42). Hari ini dijadwalkan ada 17 kloter yang akan mendarat di Jeddah.

“Kami sudah minta ke Saudia Airlines, agar tidak ada perubaban jadwal dan kapasitas seat pesawat di fase gelombang kedua. Sebab, perubahan-perubahan itu sangat berpengaruh terbadap layanan. Ada efek domino, baik terhadap jemaah maupun penyiapan layanan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .