JAKARTA. Sesuai dengan prediksi, rapat Penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta tidak menemui titik temu. Baik buruh dan pengusaha tetap bersikeras dengan keinginannya masing-masing. Dewan Pengupahan Daerah dari unsur pengusaha secara tegas menolak angka UMP sebesar Rp 2,7 juta yang direkomendasikan buruh. Pengusaha menginginkan UMP sekitar Rp 1,9 juta. "Apindo ingin agar UMP 2013 adalah 100% dari kebutuhan hidup layak (KHL)," ujar Dwi Untoro, Sekretaris Dewan Pengupahan Daerah DKI Jakarta. Dalam rapat kemarin, menurut Dwi, unsur buruh dalam Dewan Pengupahan Daerah tidak hadir. Karena itu, rapat akan dilanjutkan pada hari Rabu (14/11) ini. "Kami berharap perwakilan Serikat Pekerja (SP) dalam Dewan Pengupahan Daerah bisa hadir pada rapat selanjutnya," tambahnya.
Rapat penetapan UMP Jakarta gagal
JAKARTA. Sesuai dengan prediksi, rapat Penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta tidak menemui titik temu. Baik buruh dan pengusaha tetap bersikeras dengan keinginannya masing-masing. Dewan Pengupahan Daerah dari unsur pengusaha secara tegas menolak angka UMP sebesar Rp 2,7 juta yang direkomendasikan buruh. Pengusaha menginginkan UMP sekitar Rp 1,9 juta. "Apindo ingin agar UMP 2013 adalah 100% dari kebutuhan hidup layak (KHL)," ujar Dwi Untoro, Sekretaris Dewan Pengupahan Daerah DKI Jakarta. Dalam rapat kemarin, menurut Dwi, unsur buruh dalam Dewan Pengupahan Daerah tidak hadir. Karena itu, rapat akan dilanjutkan pada hari Rabu (14/11) ini. "Kami berharap perwakilan Serikat Pekerja (SP) dalam Dewan Pengupahan Daerah bisa hadir pada rapat selanjutnya," tambahnya.