KONTAN.CO.ID - JAKARTA, Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat alami penguatan pada perdagangan Kamis (4/1). Di pasar spot, rupiah menguat 0,39% ke level Rp 13.422 per dollar AS. Kurs tengah rupiah Bank Indonesia juga menguat 0,17% ke level Rp 13.474 per dollar AS. Ekonom Bank Central Asia, David Sumual menilai, notulensi rapat Federal Open Market Committee kemarin (3/1) tidak mampu mengangkat posisi dollar AS. Sebab, para pelaku pasar sudah mengantisipasi segala hal yang dihasilkan dalam rapat tersebut. Rapat FOMC sendiri menghasilkan pernyataan bahwa pertumbuhan ekonomi AS akan mengalami kenaikan. Namun, belum ada kabar lanjutan mengenai rencana kenaikan suku bunga AS oleh The Federal Reserve pada tahun ini. “FOMC meeting kali ini minim kejutan,” kata David. Di samping itu, posisi rupiah terangkat berkat dampak data inflasi yang terjaga serta larisnya lelang Surat Utang Negara kemarin. “Banyaknya penawaran yang masuk pada lelang SUN kemarin menunjukkan tingkat kepercayaan investor terhadap Indonesia cukup besar,” ujar David. Pada perdagangan Jum'at (5/1) besok, David memperkirakan rupiah akan menguat secara terbatas di rentang Rp 13.420—Rp 13.480 per dollar AS. Rilisnya sejumlah data ekonomi negeri Paman Sam menjadi sentimen utama yang perlu dicermati para pelaku pasar pada esok hari.
Rapat The Fed minim kejutan, rupiah perkasa
KONTAN.CO.ID - JAKARTA, Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat alami penguatan pada perdagangan Kamis (4/1). Di pasar spot, rupiah menguat 0,39% ke level Rp 13.422 per dollar AS. Kurs tengah rupiah Bank Indonesia juga menguat 0,17% ke level Rp 13.474 per dollar AS. Ekonom Bank Central Asia, David Sumual menilai, notulensi rapat Federal Open Market Committee kemarin (3/1) tidak mampu mengangkat posisi dollar AS. Sebab, para pelaku pasar sudah mengantisipasi segala hal yang dihasilkan dalam rapat tersebut. Rapat FOMC sendiri menghasilkan pernyataan bahwa pertumbuhan ekonomi AS akan mengalami kenaikan. Namun, belum ada kabar lanjutan mengenai rencana kenaikan suku bunga AS oleh The Federal Reserve pada tahun ini. “FOMC meeting kali ini minim kejutan,” kata David. Di samping itu, posisi rupiah terangkat berkat dampak data inflasi yang terjaga serta larisnya lelang Surat Utang Negara kemarin. “Banyaknya penawaran yang masuk pada lelang SUN kemarin menunjukkan tingkat kepercayaan investor terhadap Indonesia cukup besar,” ujar David. Pada perdagangan Jum'at (5/1) besok, David memperkirakan rupiah akan menguat secara terbatas di rentang Rp 13.420—Rp 13.480 per dollar AS. Rilisnya sejumlah data ekonomi negeri Paman Sam menjadi sentimen utama yang perlu dicermati para pelaku pasar pada esok hari.