KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 dinilai cukup realistis, moderat, dan mengakui adanya tantangan. Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo menilai sejumlah target asumsi makro ekonomi dalam RAPBN 2018 sudah cukup realistis mengingat tantangan terutama dari global cukup berat. Di RAPBN 2019, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%, inflasi 3,5%, nilai tukar rupiah sebesar Rp 14.400 per dollar AS, suku bunga surat perbendaharaan negara (SPN) 5,3%, harga minyak US$ 70 per barel barel dan lifting minyak 750.000 barel per hari.
Menurut Yustinus,di tengah tekanan global apalagi di tahun politik, pertumbuhan ekonomi hanya bisa bertumpu pada konsumsi dan investasi. Untuk mendatangkan investasi dalam jangka pendek tidak mudah. Saya kira ini sudah realistis, dari sisi inflasi sudah terjaga karena inflasi dalam empat tahun terakhir ini ada di 3,5%, jadi tidak tinggi," ujar Yustinus, Kamis (23/8).