JAKARTA. Rapat panitia kerja asumsi makro di Badan Anggaran (Banggar) memutuskan mengubah asumsi pertumbuhan ekonomi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016. Panja asumsi dasar memutuskan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%. Keputusan ini berbeda dengan keputusan pada rapat kerja di Komisi XI kemarin, Selasa (7/6). Dalam raker tersebut, pertumbuhan ekonomi ditetapkan sebesar 5,1%. Sebelumnya dalam RAPBN-P 2016 yang diajukan, pemerintah mengusulkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%. Wakil Ketua Banggar Said Abdullah mengatakan, dengan asumsi sebesar itu diharapkan pemerintah terpacu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. "Pertumbuhan ekonomi 5,1% kami pikir terlalu pesimistis, namun jika 5,3% terlalu tinggi," kata Said, Rabu (8/6) di Jakarta.
RAPBN-P 2016, penerimaan negara Rp 1.525 T
JAKARTA. Rapat panitia kerja asumsi makro di Badan Anggaran (Banggar) memutuskan mengubah asumsi pertumbuhan ekonomi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016. Panja asumsi dasar memutuskan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%. Keputusan ini berbeda dengan keputusan pada rapat kerja di Komisi XI kemarin, Selasa (7/6). Dalam raker tersebut, pertumbuhan ekonomi ditetapkan sebesar 5,1%. Sebelumnya dalam RAPBN-P 2016 yang diajukan, pemerintah mengusulkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%. Wakil Ketua Banggar Said Abdullah mengatakan, dengan asumsi sebesar itu diharapkan pemerintah terpacu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. "Pertumbuhan ekonomi 5,1% kami pikir terlalu pesimistis, namun jika 5,3% terlalu tinggi," kata Said, Rabu (8/6) di Jakarta.