JAKARTA. Pantas saja pemerintahan baru akan menjadikan Kementerian Pertanian (Kemtan) sebagai salah satu kementerian prioritas. Soalnya, banyak target yang tidak bisa dicapai oleh kementerian ini selama 10 tahun terakhir. Salah satunya adalah kegagalan memenuhi target swasembada di sektor pangan. Tak hanya gagal dalam merealisasikan swasembada pagi, Kemtan ternyata juga tak berhasil mengejar target produksi jagung, kedelai, dan gula. Memang, produksi padi masih masuk dalam hitungan rencana swasembada, namun catatan merah tetap ada karena meleset dari target awal. Terlebih, tahun ini, Kemtan sudah melakukan tiga kali perubahan dalam menetapkan target produksi. Di awal tahun, Kemtan optimistis produksi bisa mencapai 76,57 juta ton gabah kering giling (GKG). Lalu berubah menjadi 73,16 juta ton GKG dan kedua kalinya direvisi lagi menjadi 72 juta ton GKG. Terakhir, ditetapkan produksi 70,24 juta ton GKG. Perinciannya, produksi 40,63 juta ton beras dengan asumsi kebutuhan nasional 36,44 juta ton beras. Di atas kertas, masih ada surplus sekitar 4,19 juta ton beras.
Rapor merah Kementerian Pertanian
JAKARTA. Pantas saja pemerintahan baru akan menjadikan Kementerian Pertanian (Kemtan) sebagai salah satu kementerian prioritas. Soalnya, banyak target yang tidak bisa dicapai oleh kementerian ini selama 10 tahun terakhir. Salah satunya adalah kegagalan memenuhi target swasembada di sektor pangan. Tak hanya gagal dalam merealisasikan swasembada pagi, Kemtan ternyata juga tak berhasil mengejar target produksi jagung, kedelai, dan gula. Memang, produksi padi masih masuk dalam hitungan rencana swasembada, namun catatan merah tetap ada karena meleset dari target awal. Terlebih, tahun ini, Kemtan sudah melakukan tiga kali perubahan dalam menetapkan target produksi. Di awal tahun, Kemtan optimistis produksi bisa mencapai 76,57 juta ton gabah kering giling (GKG). Lalu berubah menjadi 73,16 juta ton GKG dan kedua kalinya direvisi lagi menjadi 72 juta ton GKG. Terakhir, ditetapkan produksi 70,24 juta ton GKG. Perinciannya, produksi 40,63 juta ton beras dengan asumsi kebutuhan nasional 36,44 juta ton beras. Di atas kertas, masih ada surplus sekitar 4,19 juta ton beras.