JAKARTA. Koordinator Indonesia Corruption Watch Ade Irawan menilai, upaya dan komitmen Presiden Joko Widodo dalam memberantas korupsi masih jauh dari memuaskan dalam 100 hari pemerintahannya. Indikatornya, kata Ade, proses pemilihan pejabat penegak hukum seperti jaksa agung dan kapolri yang dinilainya sarat dengan kompromi. "Masih mengecewakan. Indikatornya proses pemilihan penegak hukum seperti jaksa agung dan polisi, Jokowi masih kompromi. Skornya masih dapat nilai merah Jokowi dalam seratus hari pemerintahannya," ujar Ade, saat dihubungi, Rabu (28/1). Ade mengatakan, pilihan jokowi atas sejumlah sosok yang mengisi posisi-posisi strategis mengesankan adanya bagi-bagi kursi. Menurut dia, hal tersebut menimbulkan keraguan apakah komitmen Jokowi untuk memberantas korupsi benar-benar dijalankan. Jaksa Agung HM Prasetyo merupakan mantan kader Partai Nasdem, salah satu pendukung Jokowi dalam Pemilihan Presiden 2014.
Rapor merah pemberantasan korupsi 100 hari Jokowi
JAKARTA. Koordinator Indonesia Corruption Watch Ade Irawan menilai, upaya dan komitmen Presiden Joko Widodo dalam memberantas korupsi masih jauh dari memuaskan dalam 100 hari pemerintahannya. Indikatornya, kata Ade, proses pemilihan pejabat penegak hukum seperti jaksa agung dan kapolri yang dinilainya sarat dengan kompromi. "Masih mengecewakan. Indikatornya proses pemilihan penegak hukum seperti jaksa agung dan polisi, Jokowi masih kompromi. Skornya masih dapat nilai merah Jokowi dalam seratus hari pemerintahannya," ujar Ade, saat dihubungi, Rabu (28/1). Ade mengatakan, pilihan jokowi atas sejumlah sosok yang mengisi posisi-posisi strategis mengesankan adanya bagi-bagi kursi. Menurut dia, hal tersebut menimbulkan keraguan apakah komitmen Jokowi untuk memberantas korupsi benar-benar dijalankan. Jaksa Agung HM Prasetyo merupakan mantan kader Partai Nasdem, salah satu pendukung Jokowi dalam Pemilihan Presiden 2014.