JAKARTA. Perhatian pemerintah terhadap restorasi hutan gambut yang dapat mengurangi emisi gas mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari Asia Pacific Resources International Holdings Ltd (APRIL) yang menyatakan siap jika pemerintah melalui Badan Restorasi Gambut (BRG) mengajak perusahaan untuk bermitra. “Kami siap bermitra dengan BRG dan membagi best-practices yang sudah kami jalankan melalui program Restorasi Ekosistem Riau (RER). Untuk program RER, kami telah bermitra dengan LSM Fauna & Flora Indonesia dan Bidara,” ujar Tony Wenas, Indonesia Operations Managing Director APRIL melalui siaran pres, Rabu (27/1). Dia menambahkan, sejak empat tahun lalu RAPP telah melakukan restorasi di Semenanjung Kampar melalui program RER-nya. “Cakupan wilayah pengelolaan RER terus ditingkatkan dari awalnya 20 ribu hektare (ha) dan menjadi 150 ribu ha saat ini. Langkah tersebut merupakan upaya RAPP untuk melestarikan gambut di Semenanjung Kampar sekaligus implementasi komitmen 1:1 (satu banding satu) dalam Sustainable Forest Management Policy (SFMP) 2.0.,” jelasnya.
APRIL siap bermitra dengan Badan Restorasi Gambut
JAKARTA. Perhatian pemerintah terhadap restorasi hutan gambut yang dapat mengurangi emisi gas mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari Asia Pacific Resources International Holdings Ltd (APRIL) yang menyatakan siap jika pemerintah melalui Badan Restorasi Gambut (BRG) mengajak perusahaan untuk bermitra. “Kami siap bermitra dengan BRG dan membagi best-practices yang sudah kami jalankan melalui program Restorasi Ekosistem Riau (RER). Untuk program RER, kami telah bermitra dengan LSM Fauna & Flora Indonesia dan Bidara,” ujar Tony Wenas, Indonesia Operations Managing Director APRIL melalui siaran pres, Rabu (27/1). Dia menambahkan, sejak empat tahun lalu RAPP telah melakukan restorasi di Semenanjung Kampar melalui program RER-nya. “Cakupan wilayah pengelolaan RER terus ditingkatkan dari awalnya 20 ribu hektare (ha) dan menjadi 150 ribu ha saat ini. Langkah tersebut merupakan upaya RAPP untuk melestarikan gambut di Semenanjung Kampar sekaligus implementasi komitmen 1:1 (satu banding satu) dalam Sustainable Forest Management Policy (SFMP) 2.0.,” jelasnya.