Selama musim penghujan, perut Anda bisa jadi merindukan masakan berkuah nan hangat. Selain mengenyangkan, makanan yang hangat pas untuk mengusir udara dingin. Nah jika Anda mengidamkan masakan hangat, menu asal Sulawesi, coto makassar dan sop konro, bisa jadi pilihan. Kedua menu ini jadi andalan Rumah Makan Marannu, di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Selama jam makan siang, sekitar pukul 11.00–13.00, rumah makan ini sangat ramai. Itu tampak dari area parkir mobil di depan rumah makan yang penuh. Begitu menjejakkan kaki di dalam kedai, tampak meja yang tersedia di ruang atas maupun bawah sudah terisi. Paling hanya satu-dua meja yang masih tersisa. Padahal, setiap ruang mempunyai kapasitas sekitar 100 orang. Bedanya, ruang atas berpendingin ruangan sementara lantai bawah tidak. Cuma, di bawah, Anda bisa menikmati harumnya aroma daging yang tengah dibakar. Meski ramai, Anda tak perlu khawatir pelayanan lambat. Sebab, ada 31 pelayan yang sigap melayani pesanan setiap pengunjung. Bahkan, cucu dari pemilik kedai turun tangan langsung. “Setiap hari saya selalu memantau, turun ke dapur, bantu melayani pelanggan. Karena, sejak nenek saya meninggal, keluarga saya yang mengelola Marannu,” tutur Samson (29), cucu dari Daeng Rannu, pendiri Rumah Makan Marannu.
Rasa Seru Konro Marannu
Selama musim penghujan, perut Anda bisa jadi merindukan masakan berkuah nan hangat. Selain mengenyangkan, makanan yang hangat pas untuk mengusir udara dingin. Nah jika Anda mengidamkan masakan hangat, menu asal Sulawesi, coto makassar dan sop konro, bisa jadi pilihan. Kedua menu ini jadi andalan Rumah Makan Marannu, di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Selama jam makan siang, sekitar pukul 11.00–13.00, rumah makan ini sangat ramai. Itu tampak dari area parkir mobil di depan rumah makan yang penuh. Begitu menjejakkan kaki di dalam kedai, tampak meja yang tersedia di ruang atas maupun bawah sudah terisi. Paling hanya satu-dua meja yang masih tersisa. Padahal, setiap ruang mempunyai kapasitas sekitar 100 orang. Bedanya, ruang atas berpendingin ruangan sementara lantai bawah tidak. Cuma, di bawah, Anda bisa menikmati harumnya aroma daging yang tengah dibakar. Meski ramai, Anda tak perlu khawatir pelayanan lambat. Sebab, ada 31 pelayan yang sigap melayani pesanan setiap pengunjung. Bahkan, cucu dari pemilik kedai turun tangan langsung. “Setiap hari saya selalu memantau, turun ke dapur, bantu melayani pelanggan. Karena, sejak nenek saya meninggal, keluarga saya yang mengelola Marannu,” tutur Samson (29), cucu dari Daeng Rannu, pendiri Rumah Makan Marannu.