Rasio BOPO Mandiri Utama Finance Naik Per Juli 2024, Imbas Kenaikan Suku Bunga BI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan (multifinance) Mandiri Utama Finance atau MUF menyampaikan, rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) sampai dengan Juli 2024 meningkat. Namun, pihaknya tidak bisa menyebutkan besaran kenaikan rasio BOPO tersebut. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Mandiri Utama Finance Rully Setiawan menjelaskan, kenaikan BOPO di MUF karena perusahaan sedang menargetkan ekspansi bisnis di Indonesia melalui penambahan jaringan kantor, pengembangan organisasi, hingga berinvestasi untuk inovasi teknologi digital. 

“Maka dari itu, BOPO perusahaan  sampai dengan Juli 2024 meningkat sesuai dengan proyeksi yang sudah ditetapkan pada awal tahun,” kata Rully kepada Kontan.co.id, Jumat (16/8). 


Baca Juga: BOPO Perusahaan Pembiayaan Per Mei 2024 Naik Jadi 78,9%, Ini Pendorongnya

Selain itu, ia mengatakan kenaikan BOPO juga didorong oleh naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

“Kenaikan BOPO industri multifinance di semester I-2024 secara umum didorong oleh kenaikan beban bunga dan beban pencadangan akibat suku bunga BI naik,” kata dia. 

Asal tahu saja, Otorita Jasa Keuangan (OJK) mencatat, BOPO perusahaan pembiayaan per Mei 2024 capai 78,9%, naik dari Desember 2023 yang sebesar 76,89%. 

Kendati begitu, Rully mengatakan bahwa MUF masih membukukan performa yang baik hingga Juli 2024. Di mana, pendapatan MUF mencapai Rp 3,3 triliun. Angkat tersebut tumbuh 12,4% secara year on year (yoy) atau tahunan. 

Baca Juga: Penggunaan Teknologi Digital Menghemat Biaya Operasional Bank

Di sisi penyaluran pembiayaan, Rully bilang, MUF juga berhasil menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 12,5 triliun, angka itu tumbuh 7,8% yoy. Sementara piutang pembiayaan mencapai Rp 33,6 triliun atau naik 17,8% yoy.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa hingga akhir tahun 2024, MUF memproyeksikan BOPO sebesar 82,47% dengan tetap menjaga pertumbuhan indikator-indikator kinerja bisnis maupun kinerja keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi