Rasio BOPO Masih di Atas Industri, Begini Strategi Akseleran



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk (AKSL) alias Akseleran mencatat rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) masih berada di atas rata-rata industri.

Sebagai informasi, semakin rendah rasio BOPO artinya perusahaan semakin efisien dalam menjalankan bisnisnya.

Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan menyatakan bahwa rasio BOPO Akseleran masih di atas 100% pada semester I tahun 2023, begitupun pada periode yang sama tahun sebelumnya.


Baca Juga: Akseleran PHK Puluhan Karyawan, Ini Penjelasan Manajemen

“Targetnya mulai kuartal 4 tahun ini kami sudah profitable secara konsisten dan rasio BOPO kami sudah di bawah 100%,” ujarnya Selasa (1/8).

Ivan mengungkapkan untuk mencapai target BOPO di bawah 100% tersebut terdapat dua hal yang bakal dilakukan Akseleran. 

Pertama, dengan menaikkan pendapatan, penyaluran pinjaman, meningkatkan fee/margin usaha baik dengan fee lebih tinggi dari penerima pinjaman maupun menurunkan bunga kepada pemberi pinjaman.

“Hal ini kami lakukan dengan hati-hati dan gradual sejak tiga tahun terakhir, di mana pendapatan kami naik rata-rata lebih dari 100% per tahun dikarenakan kenaikan volume pinjaman serta kenaikkan net take rate dari setiap penyaluran pinjaman,” ungkapnya.

Baca Juga: Alasan Akseleran (AKSL) Tunda IPO Tahun Ini

Adapun langkah kedua, lanjut Ivan, dengan menjaga efisiensi usaha termasuk dengan memangkas biaya-biaya operasional yang ada.

“Kami terus berusaha untuk mencapai titik optimal,” tandasnya.

Untuk diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rasio BOPO industri Financial Technology (Fintech) Lending mengalami penurunan yanh cukup signifikan pada periode Mei 2023 menjadi 87,13%, dibandingkan Mei 2022 yang sebesar 103,78%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi