JAKARTA. Pada semester dua ini, bank Syariah tampaknya harus berjuang lebih keras untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai semester pertama 2015, rata-rata rasio biaya operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional (BOPO) Bank Umum Syariah (BUS) mengalami kenaikan sebesar 3,18% menjadi 92,78%. Penyumbang terbesar kenaikan BOPO bank syariah adalah Bank Panin Syariah yang pada semester pertama mengalami kenaikan sebesar 17,49% menjadi 88,8%. Kedua Bank Kalsel yang mengalami kenaikan sebesar 15,98% menjadi 76,64%, dan ketiga adalah Bank Mega Syariah yang naik 14,04% menjadi 104,8%. Posisi keempat disumbang BTPN Syariah yang naik 8,94% menjadi 88,72%. Berikutnya adalah Bank Muamalat yang naik 6,43% menjadi 94,84%. Lalu Bank Syariah Mandiri naik 3,36% menjadi 96,16%, dan Bank BNI Syariah naik 0,03% menjadi 90,39%. Direktur Utama Bank BNI Syariah Dinno Indiano mengatakan, kenaikan BOPO perseroan pada semester pertama ini lebih lebih disebabkan karena kenaikan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). Dinno mengatakan, CKPN perusahaan pada semester pertama ini sebesar 80% atau tertinggi dibandingkan dengan rata-rata perbankan syariah yang berada di level 50% sampai 60%.
Rasio BOPO naik, bank syariah tingkatkan efisiensi
JAKARTA. Pada semester dua ini, bank Syariah tampaknya harus berjuang lebih keras untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai semester pertama 2015, rata-rata rasio biaya operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional (BOPO) Bank Umum Syariah (BUS) mengalami kenaikan sebesar 3,18% menjadi 92,78%. Penyumbang terbesar kenaikan BOPO bank syariah adalah Bank Panin Syariah yang pada semester pertama mengalami kenaikan sebesar 17,49% menjadi 88,8%. Kedua Bank Kalsel yang mengalami kenaikan sebesar 15,98% menjadi 76,64%, dan ketiga adalah Bank Mega Syariah yang naik 14,04% menjadi 104,8%. Posisi keempat disumbang BTPN Syariah yang naik 8,94% menjadi 88,72%. Berikutnya adalah Bank Muamalat yang naik 6,43% menjadi 94,84%. Lalu Bank Syariah Mandiri naik 3,36% menjadi 96,16%, dan Bank BNI Syariah naik 0,03% menjadi 90,39%. Direktur Utama Bank BNI Syariah Dinno Indiano mengatakan, kenaikan BOPO perseroan pada semester pertama ini lebih lebih disebabkan karena kenaikan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). Dinno mengatakan, CKPN perusahaan pada semester pertama ini sebesar 80% atau tertinggi dibandingkan dengan rata-rata perbankan syariah yang berada di level 50% sampai 60%.