JAKARTA. Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan menargetkan pada tahun ini bisa meningkatkan rasio elektrifikasi hingga 80%. Jumlah itu naik 15% ketimbang tahun lalu yang hanya sebesar 65%.Menurut catatan Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi, Departemen ESDM, ada sekitar 14 provinsi yang telah memiliki rasio elektrifikasi di atas 60%. Ke-14 provinsi tersebut adalah Nangroe Aceh Darussalam(76,98%), Sumatera Selatan (69,68%), Sumatera Barat (69,37%), Bangka Belitung (72,88%), Banten (63,90%), Jakarta (100%), Jawa Barat (67,40%), Jawa Tengah (71,24%), DI Yogjakarta (84,48%), Jawa Timur (71,55%), Bali (74,98%), Kalimantan Timur (68,56%), Kalimantan Selatan (72,29%) dan Sulawesi Utara (66,87%).Sementara itu masih ada 14 propinsi yang tingkat elektrifikasinya mencapai 41%-60%. Beberapa propinsi tersebut adalah Riau dan Kepulauan Riau (55,48%), Jambi (51,41%), Bengkulu (51,46%), Lampung (48,82%), Sumatera Selatan (50,3%), Kalimantan Barat (45,83%). Kemudian ada Kalimantan Tenagh (45,22%), Gorontalo (49,79), Sulawesi Tengah (48,30%), Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan (55,20%), Maluku (54,51%) dan Maluku Utara (49,44%).Sedangkan untuk yang memiliki rasio elektrifikasi 20% hingga 40% masih ada lima provinsi. Kelima provinsi tersebut adalah NTB (32,51%), NTT (24,55%), Sulawesi Utara (38,09%) serta Papua dan Irian Jaya Barat (32,35%).Soal tarif, Dahlan tidak mau berkomentar banyak. Menurutnya itu adalah kewenangan dari pemerintah untuk memutuskan kenaikan tarif dasar listrik. Namun, jika tidak ada kenaikan tarif listrik, ia meminta adanya tambahan anggaran subsidi karena hal itu berkaitan dengan belanja operasional PLN.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rasio Elektrifikasi Lima Provinsi Masih 20-40%
JAKARTA. Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan menargetkan pada tahun ini bisa meningkatkan rasio elektrifikasi hingga 80%. Jumlah itu naik 15% ketimbang tahun lalu yang hanya sebesar 65%.Menurut catatan Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi, Departemen ESDM, ada sekitar 14 provinsi yang telah memiliki rasio elektrifikasi di atas 60%. Ke-14 provinsi tersebut adalah Nangroe Aceh Darussalam(76,98%), Sumatera Selatan (69,68%), Sumatera Barat (69,37%), Bangka Belitung (72,88%), Banten (63,90%), Jakarta (100%), Jawa Barat (67,40%), Jawa Tengah (71,24%), DI Yogjakarta (84,48%), Jawa Timur (71,55%), Bali (74,98%), Kalimantan Timur (68,56%), Kalimantan Selatan (72,29%) dan Sulawesi Utara (66,87%).Sementara itu masih ada 14 propinsi yang tingkat elektrifikasinya mencapai 41%-60%. Beberapa propinsi tersebut adalah Riau dan Kepulauan Riau (55,48%), Jambi (51,41%), Bengkulu (51,46%), Lampung (48,82%), Sumatera Selatan (50,3%), Kalimantan Barat (45,83%). Kemudian ada Kalimantan Tenagh (45,22%), Gorontalo (49,79), Sulawesi Tengah (48,30%), Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan (55,20%), Maluku (54,51%) dan Maluku Utara (49,44%).Sedangkan untuk yang memiliki rasio elektrifikasi 20% hingga 40% masih ada lima provinsi. Kelima provinsi tersebut adalah NTB (32,51%), NTT (24,55%), Sulawesi Utara (38,09%) serta Papua dan Irian Jaya Barat (32,35%).Soal tarif, Dahlan tidak mau berkomentar banyak. Menurutnya itu adalah kewenangan dari pemerintah untuk memutuskan kenaikan tarif dasar listrik. Namun, jika tidak ada kenaikan tarif listrik, ia meminta adanya tambahan anggaran subsidi karena hal itu berkaitan dengan belanja operasional PLN.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News