Rasio keuntungan bank dipastikan akan turun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa lembaga seperti Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Persatuan Bank Umum Nasional (Perbanas) memproyeksi rasio profitabilitas (RoA) bank akan mengalami penurunan. Halim Alamsyah, Ketua Dewan Komisioner LPS bilang tren rasio profitabilitas bank ke depan akan tertekan. "Sulit untuk mengembalikan rasio profitabilitas bank seperti lima tahun lalu," kata Halim ketika ditemui setelah acara Indef, Selasa (12/12). Secara nominal, Halim mengakui ke depan memang profitabilitas bank masih naik, tapi secara rasio akan mengalami tekanan. Tertekannya RoA bank ini disebabkan beberapa faktor pertama adalah suku bunga dunia yang masih rendah. Sehingga ini membuat bank tidak mudah untuk menaikkan suku bunga kredit. Kedua beban regulasi. Ini cukup berat karena membuat bank harus menyisihkan sebagian aset likuid yang cukup besar. Ini diperkirakan akan menekan profitabilitas. Faktor ketiga yang mempengaruhi rasio RoA bank adalah karena risiko kredit. Apalagi saat ini beberapa bank masih berkutat dengan restrukturisasi untuk menyembuhkan kredit bermasalah. Saat ini walau NPL bank masih rendah 2,9%, namun dari sisi risiko kredit (credit at risk) masih cukup tinggi yaitu mencapai 11%. Risiko kredit yang tinggi akan membuat bank selektif dalam memberikan kredit. Aviliani, Ketua Bidang Pengkajian dan Pengembangan Perbanas bilang bank ke depan akan kesulitan dalam mencari rasio profitabilitas. "Karena keuntungan bank dari kredit UMKM saat ini digerus oleh fintech," kata Avi ketika ditemui di tempat yang sama. Oleh karena itu untuk mengantisipasi hal ini, bank disarankan untuk melakukan kolaborasi dengan tekfin (fintech). Sampai Oktober 2017 rasio RoA perbankan 2,49% atau naik bps secara tahunan atau year on year (yoy).  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina