KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life Indonesia) menyampaikan rasio klaim asuransi kesehatan perusahaan tetap terkendali di sepanjang tahun 2024.

Direktur & Chief Financial Officer Allianz Life Indonesia, Ong Le Keat, menyatakan bahwa perusahaan berkomitmen dalam menjaga kesehatan finansial seiring dengan memberikan perlindungan kepada nasabah.

“Allianz Life memastikan tingkat rasio klaim masih dalam batas wajar. Kami terus mengelola klaim secara profesional dan menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” ujar Ong Le kepada Kontan, Selasa (8/4).

Regulasi OJK Berikan Kepastian Hukum Bagi Lembaga Keuangan dan Konsumen

Baca Juga: Allianz Life Catat Pendapatan Premi Asuransi Kumpulan Rp 93 Miliar per Januari 2025

Sepanjang tahun 2024 lalu, Allianz Life membukukan pendapatan premi dari asuransi kesehatan sebesar Rp 4,57 triliun. Sementara itu, total klaim yang dibayarkan perusahaan mencapai Rp 2,38 triliun.

Untuk menekan potensi lonjakan klaim, Ong Le bilang terus melakukan koordinasi bersama Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), rumah sakit, dan klinik. Di sisi lain, perusahaan juga tengah berdiskusi dengan regulator terkait penyesuaian tarif premi guna menjaga keberlanjutan layanan. 

“Langkah tersebut untuk mendukung upaya kami selanjutnya dalam dalam menghadirkan ragam pilihan produk asuransi kesehatan yang komprehensif, dengan harga premi yang terjangkau,” jelas Ong.

Sebagai salah satu strategi, Allianz Life terus melakukan edukasi preventif melalui layanan pengecekan kesehatan, sosialisasi gaya hidup sehat, dan kerja sama dengan mitra untuk menekan risiko kesehatan jangka panjang.

Baca Juga: Allianz Life Catat Pendapatan Premi dari Segmen Individu Naik 6% di Tahun 2024

Di tengah tekanan ekonomi, Allianz Life tidak menutup kemungkinan terjadinya penurunan jumlah nasabah akibat penyesuaian premi. Namun, perusahaan yakin bahwa kebutuhan akan perlindungan tetap tinggi.

“Oleh sebab itu, kami memiliki prioritas utama untuk menjangkau dan meningkatkan layanan ke berbagai lapisan masyarakat Indonesia agar seluruh kalangan dapat memiliki perlindungan diri dengan produk asuransi sesuai kebutuhan,” kata Ong.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rasio klaim asuransi kesehatan mengalami penurunan signifikan sepanjang 2024. Rasio tersebut turun menjadi 71,2% dari sebelumnya 97,5% pada 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News