Rasio kredit macet komersial Mandiri tembus 10%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk sudah menyiapkan strategi untuk menangani rasio kredit bermasalah di sektor komersial. Hal ini mengingat sampai kuartal III-2017 rasio non-performing loan (NPL) komersial bank berkode BMRI ini sudah mencapai 10,16%.

NPL sektor komersial Mandiri ini mengalami kenaikan cukup besar yaitu 382 bps dibanding periode yang sama 2016 atau year on year (yoy)

Untuk menangani NPL komersial, bank sudah menyiapkan beberapa startegi di antaranya adalah memperketat manajemen risiko dengan memusatkan persetujuan bagi kredit yang mempunyai ukuran cukup besar.


Bank juga akan selektif memilih debitur dan fokus ke debitur yang mempunyai ekosistem bisnis rantai pasok tertentu.

Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri bilang meskipun NPL komersial masih cukup tinggi, diharapkan pada akhir tahun akan sedikit melandai.

"Ini dilatarbelakangi prediksi membaiknya situasi perekonomian pada triwulan IV 2017 dibandingkan sebelumnya," kata Rohan kepada Kontan.co.id, Rabu (8/11).

Dengan membaiknya NPL komersial ini bank juga akan melakukan optimalisasi proses koleksi dan upgrade debitur yang lebih baik.

Bank juga akan menerapkan strategi pengelolaan portofolio yang dapat mendorong pertumbihan bisnis dengan kualitas yang tetap terjaga.

Sebagai ganbaran, kredit komersial Mandiri beberapa disumbang oleh sektor seperti perkebunan, perdagangan dan layanan jasa bisnis.

Sektor komersial menyumbang 26% dari total kredit di kuartal III-2017. Mandiri pda 2020 akan mengurangi porsi komersial menjadi 24%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia