JAKARTA. Musim perebutan dana untuk menjaga likuiditas bank bakal berlangsung sengit. Prediksi lembaga riset ICRA Indonesia, rasio likuiditas bank atawa loan deposit ratio (LDR) bakal menembus level 90% di tahun 2014. Kreshna D. Armand, Manager Analyst Financial Institution Rating ICRA Indonesia menyatakan, potensi pengetatan likuiditas bakal terus berlanjut tahun ini. Prediksi dia, meski bank mengerem laju kredit, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) bakal tetap lebih rendah. "Kalau ini terus berlanjut, likuiditas bank harus diwaspadai pada tahun 2015," imbuh Kreshna, Rabu (19/3). Masalah lain adalah sebagian besar perbankan masih mengandalkan dana mahal alias deposito untuk memperbesar DPK yang dihimpun. Saran Kreshna, perbankan agresif meningkatkan dana murah alias tabungan dan giro (CASA). "Bank harus mulai pelan-pelan melepas deposito meskipun ada risiko aset bisa tergerus," ujarnya.
Rasio likuiditas perbankan diprediksi tembus 90%
JAKARTA. Musim perebutan dana untuk menjaga likuiditas bank bakal berlangsung sengit. Prediksi lembaga riset ICRA Indonesia, rasio likuiditas bank atawa loan deposit ratio (LDR) bakal menembus level 90% di tahun 2014. Kreshna D. Armand, Manager Analyst Financial Institution Rating ICRA Indonesia menyatakan, potensi pengetatan likuiditas bakal terus berlanjut tahun ini. Prediksi dia, meski bank mengerem laju kredit, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) bakal tetap lebih rendah. "Kalau ini terus berlanjut, likuiditas bank harus diwaspadai pada tahun 2015," imbuh Kreshna, Rabu (19/3). Masalah lain adalah sebagian besar perbankan masih mengandalkan dana mahal alias deposito untuk memperbesar DPK yang dihimpun. Saran Kreshna, perbankan agresif meningkatkan dana murah alias tabungan dan giro (CASA). "Bank harus mulai pelan-pelan melepas deposito meskipun ada risiko aset bisa tergerus," ujarnya.