JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan uji ketahanan atau stress test terhadap bank-bank. Uji ketahanan ini dilakukan dengan asumsi nilai tukar (kurs) rupiah akan terus melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dan pertumbuhan ekonomi melambat. Hasilnya, menurut Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, rasio perbankan masih kuat menghadapi kedua goncangan tersebut. Misalnya, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) masih tinggi dan tidak ada bank yang CAR-nya di level 8%. “Saat ini, rasio modal bank di level 19%-21% per Januari 2015,” kata Muliaman, Selasa (10/3).
Rasio modal bank di level 21%
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan uji ketahanan atau stress test terhadap bank-bank. Uji ketahanan ini dilakukan dengan asumsi nilai tukar (kurs) rupiah akan terus melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dan pertumbuhan ekonomi melambat. Hasilnya, menurut Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, rasio perbankan masih kuat menghadapi kedua goncangan tersebut. Misalnya, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) masih tinggi dan tidak ada bank yang CAR-nya di level 8%. “Saat ini, rasio modal bank di level 19%-21% per Januari 2015,” kata Muliaman, Selasa (10/3).