Rasio modal tebal, bank siap menghadapi risiko likuiditas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini likuiditas perbankan diprediksi masih mengetat. Namun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat struktur permodalan perbankan saat ini masih cukup untuk meredam risiko likuiditas.

Ini tercermin dari posisi rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) perbankan yang berada di level 23,32% per November 2018. Besaran CAR ini relatif setara dengan tahun sebelumnya yang sebesar 23,29%.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Heru Kristiyana mengatakan, jumlah CAR tersebut cukup memadai untuk mengejar target pertumbuhan kredit perbankan di tahun  sebesar 12%-14%.


"CAR 23% itu kan berarti bank di Indonesia sehat secara permodalan," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (11/1). Dus, Heru  tidak terlalu khawatir dengan risiko likuiditas, lantaran bantalan yang disiapkan bank sejak beberapa waktu terakhir sudah cukup.

Di sisi lain, Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Fauzi Ichsan mengatakan, tahun ini isu utama bank adalah dari sisi perebutan dana. "Dari sisi modal (CAR) perbankan sudah sangat cukup secara industri, bahkan tertinggi di kawasan Asia," ungkapnya.

Sekadar informasi saja, data LPS menunjukkan, CAR perbankan per November 2018 berdasarkan kelas BUKU; untuk kategori  BUKU III memiliki CAR paling tinggi menembus 26,12%. Sementara CAR BUKU II sebesar 25,01%, BUKU I 21,64% dan BUKU IV membukukan CAR 21,26% pada November 2018 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat