JAKARTA. Sampai kuartal pertama kemarin, total kredit PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mencapai Rp 106 triliun atau naik 23% dari Rp 86 triliun pada kuartal pertama tahun sebelumnya. Direktur dan Chief Financial Officer BDMN, Vera Eve Lim menyampaikan bahwa pertumbuhan kredit yang kuat karena didorong oleh pertumbuhan di segmen mass market, yang mencakup kredit kepemilikan kendaraan bermotor, perabotan rumah tangga (durable goods) dan kredit kepada nasabah wirausahawan kecil (self-employed mass market). "Sepanjang kuartal I, kredit mass market tumbuh 23% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, kemudian di periode yang sama kredit dari segmen wholesale naik 29% dan kredit segmen UKM dan komersial mencatatkan pertumbuhan 22%," urai Vera, Selasa (17/8). Di samping itu, lanjut Vera, kualitas kredit BDMN terjaga dengan turunnya rasio non performing loans (NPL) di kuartal pertama menjadi 2,5% dari 3,1% di tahun 2011. "Hal ini menunjukkan penerapan prinsip-prinsip perbankan yang prudent dan menjunjung tinggi kehati-hatian dan kedisiplinan," ungkap Vera. Sedangkan untuk dana pihak ketiga (DPK), juga naik 8% menjadi Rp 89 triliun untuk periode yang sama. Vera bilang, kenaikan pada DPK, didukung signifikan dari pertumbuhan giro yang tumbuh 33%, dan tabungan juga tumbuh 11%, sementara deposito hanya tumbuh 3%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rasio NPL mengecil, kredit Danamon melesat 23%
JAKARTA. Sampai kuartal pertama kemarin, total kredit PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mencapai Rp 106 triliun atau naik 23% dari Rp 86 triliun pada kuartal pertama tahun sebelumnya. Direktur dan Chief Financial Officer BDMN, Vera Eve Lim menyampaikan bahwa pertumbuhan kredit yang kuat karena didorong oleh pertumbuhan di segmen mass market, yang mencakup kredit kepemilikan kendaraan bermotor, perabotan rumah tangga (durable goods) dan kredit kepada nasabah wirausahawan kecil (self-employed mass market). "Sepanjang kuartal I, kredit mass market tumbuh 23% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, kemudian di periode yang sama kredit dari segmen wholesale naik 29% dan kredit segmen UKM dan komersial mencatatkan pertumbuhan 22%," urai Vera, Selasa (17/8). Di samping itu, lanjut Vera, kualitas kredit BDMN terjaga dengan turunnya rasio non performing loans (NPL) di kuartal pertama menjadi 2,5% dari 3,1% di tahun 2011. "Hal ini menunjukkan penerapan prinsip-prinsip perbankan yang prudent dan menjunjung tinggi kehati-hatian dan kedisiplinan," ungkap Vera. Sedangkan untuk dana pihak ketiga (DPK), juga naik 8% menjadi Rp 89 triliun untuk periode yang sama. Vera bilang, kenaikan pada DPK, didukung signifikan dari pertumbuhan giro yang tumbuh 33%, dan tabungan juga tumbuh 11%, sementara deposito hanya tumbuh 3%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News