Rasio positif corona tinggi, IDI ingatkan selalu menjalankan 3M



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Korban akibat Covid 19 terus meningkat dari hari ke hari. Meski pemerintah sudah menyiapkan vaksin yang akan diberikan secara gratis ke masyarakat Indonesia secara bertahap, namun bukan berarti vaksin tersebut dapat menjadi obat Covid. 

dr Adib Khumaidi, SpOT, Tim Mitigasi PB IDI mengatakan, vaksin dan vaksinasi adalah upaya yang bersifat preventif dan bukan kuratif. "Meski sudah ada vaksin dan sudah melakukan vaksinasi, kami menghimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat karena risiko penularan saat ini berada pada titik tertinggi," terang dia. 

Baca Juga: Kematian dokter dan petugas medis mencapai 504 orang, tertinggi di Jawa Timur


Adib menjelaskan, rasio positif Covid pada angka 29,4%. "Situasi akan bisa menjadi semakin tidak terkendali jika masyarakat tidak membantu dengan meningkatkan kepatuhan terhadap Protokol Kesehatan 3M," saran dia. 

Selain itu, IDI juga mengingatkan kepada pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan agar memperhatikan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga medis dan kesehatan. Ia juga menyarankan untuk melakukan tes rutin untuk mengetahui status kondisi kesehatan terkini para pekerja medis dan kesehatan. 

Perlindungan tenaga medis dan kesehatan ini diperlukan karena dalam situasi masyarakat yang abai protokol kesehatan dan seharusnya berada di garda terdepan dalam penanganan pandemi ini. "Namun kami (para tenaga medis dan kesehatan) kini bukan hanya menjadi garda terdepan namun juga benteng terakhir," kata dr. Adib Khumaidi, SpOT. 

Berdasarkan data Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dari Maret hingga Desember 2020 terdapat 504 petugas medis dan kesehatan yang meninggal dunia terinfeksi Covid 19. Petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat virus corona Covid 19 terdiri dari 237 dokter dan 15 dokter gigi, 171 perawat, 64 bidan, 7 apoteker, 10 tenaga lab medik. 

Baca Juga: Waspada, IDI sebut risiko penularan Covid-19 pada titik tertinggi

Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 131 dokter umum (4 guru besar), dan 101 dokter spesialis (9 guru besar), serta 5 residen, yang keseluruhannya berasal dari 25 IDI Wilayah (provinsi) dan 102 IDI Cabang (Kota/Kabupaten). Kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia tercatat paling tinggi di Asia, dan 5 besar di seluruh dunia. 

Bahkan, sepanjang bulan Desember 2020 mencatat 52 (lima puluh dua) tenaga medis dokter meninggal akibat Covid. Angka ini naik hingga 5 (lima) kali lipat dari awal pandemi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana