Rasio restrukturisasi bank besar menurun di semester I



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank besar akan terus mendorong upaya restrukturisasi guna mendorong kualitas kredit. Namun, rasio restrukturisasi ini diharapkan terus menurun seiring dengan mengempisnya rasio kredit bermasalah di paruh pertama tahun ini.

Sepanjang semester I , rasio restrukturisasi terhadap total kredit sejumlah bank besar cenderung turun. PT Bank Negara Indonesia Tbk misalnya mencatatkan penurunan dari 6,3% di semester I 2018 menjadi 6,1%, lalu PT Bank Mandiri Tbk turun dari 7,5% menjadi 7,4%.

Namun, PT Bank Central Asia Tbk tercatat stabil di level 1,5%.


Baca Juga: Ikuti penurunan suku bunga BI, Bank BRI pangkas bunga kredit hingga 50 bps

SEVP Remedial dan Recovery BNI Agung Dharmawan mengatakan, pihaknya lebih memprioritaskan pendekatan pada penyelamatan prospek usaha daripada jaminan dalam restrukturisasi.

Dalam materi paparannya, restrukturisasi baru yang dilakukan BNI di segmen korporasi diantaranya dilakukan dengan perusahaan manufaktur baja yang disepakati pada Juni 2019, perusahaan distributor elektronik di Jakarta sebesar Rp 684 miliar, perusahaan manufaktur paperboard di Jawa Timur Rp 622 miliar dan perusahaan Timah di Bangka senilai Rp 457 miliar.

Di segmen menengah, restrukturisasi baru dilakukan di satu hotel di Jawa Tengah senilai Rp 116 miliar, perusahaan transportasi laut di Surabaya senilai Rp 88 miliar dan Perusahaan distribusi gula di Surabaya senilai Rp 77 miliar.

Baca Juga: Tak cuma Bank BRI, bunga kredit Bank Mandiri juga bakal turun

Agung menjelaskan, skema restrukturisasi yang dilakukan BNI berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. Namun, pola yang banyak digunakan adalah skema perpanjangan jangka waktu, penurunan suku bunga, dan reprofiling dari struktur fasilitas.

"Semester II ini kami berharap rasio kredit yang direstrukturisasi terus menurun misalnya ke kisaran 5.5% - 6.0%," kata Agung pada Kontan.co.id, Kamis (8/8).

Editor: Tendi Mahadi