KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenku) menetapkan rasio utang pemerintah pada tahun depan mencapai 44,28% terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka tersebut meningkat dari outlook rasio utang tahun ini sebesar 41% -43% terhadap PDB. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, peningkatan rasio utang terhadap PDB sejalan dengan langkah pemerintah yang akan terus mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional akibat dampak covid-19. Hal ini juga sejalan dengan outlook defisit dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 yang diperkirakan mencapai 4,51%-4,85%. “Keseimbangan primer akan mulai bergerak menuju positif di kisaran minus 2,31% sampai minus 2,65% PDB. Defisit akan semakin mengecil pada kisaran 4,51% sampai 4,85% PDB. Rasio utang akan terus dikendalikan di kisaran 43,76% sampai 44,28% PDB,” ujar Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI, Kamis (20/5).
Rasio utang Indonesia tahun depan ditargetkan maksimal 44,28% dari PDB
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenku) menetapkan rasio utang pemerintah pada tahun depan mencapai 44,28% terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka tersebut meningkat dari outlook rasio utang tahun ini sebesar 41% -43% terhadap PDB. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, peningkatan rasio utang terhadap PDB sejalan dengan langkah pemerintah yang akan terus mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional akibat dampak covid-19. Hal ini juga sejalan dengan outlook defisit dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 yang diperkirakan mencapai 4,51%-4,85%. “Keseimbangan primer akan mulai bergerak menuju positif di kisaran minus 2,31% sampai minus 2,65% PDB. Defisit akan semakin mengecil pada kisaran 4,51% sampai 4,85% PDB. Rasio utang akan terus dikendalikan di kisaran 43,76% sampai 44,28% PDB,” ujar Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI, Kamis (20/5).