KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada bulan April 2020 sebesar US$ 400,2 miliar. Posisi ULN ini tumbuh 2,9% secara
year-on-year (yoy), atau lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pertumbuhan ULN pada bulan Maret 2020 yang sebesar 0,6% yoy.
Baca Juga: Utang luar negeri pemerintah tumbuh 1,6% pada April 2020 Berdasarkan realisasi ini, BI mencatat rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir April 2020 sebesar 36,5%. Rasio ini mengalami peningkatan tipis apabila dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya yang sebesar 34,6%. Meski demikian, Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan bahwa struktur ULN Indonesia masih tetap sehat. Hal ini juga didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. "Di dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, maka BI dan pemerintah terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan ULN," ujar Onny di dalam keterangan resminya, Senin (15/6).
Di sisi lain, struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 88,9% dari total ULN.
Baca Juga: Utang lembaga keuangan terkontraksi, tren perlambatan ULN swasta berlanjut pada April Sementara itu, ULN sektor publik baik dari pemerintah dan bank sentral tercatat sebesar US$ 192,4 miliar, sedangkan ULN sektor swasta termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tercatat sebesar US$ 207,8 miliar. Kemudian, BI mencatat posisi ULN pemerintah pada akhir April 2020 sebesar US$ 189,7 miliar atau tumbuh 1,6% yoy, berbalik dari kondisi di bulan sebelumnya yang terkontraksi 3,6% yoy.
Editor: Noverius Laoli