Rasio utang MEDC masih rendah



JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menerbitkan obligasi senilai US$ 300 juta dengan kupon sebesar 8,5%. Obligasi MEDC ini memperoleh peringkat B2 dari moody's dan B dari Fitch maupun Standard and Poors.

Rencananya, hasil obligasi ini bakal digunakan untuk pelunasan utang perusahaan. Presiden Direktur MEDC, Hilmi Panigoro mengatakan, keberhasilan transaksi ini dapat memperpanjang usia rata-rata jatuh tempo utang dan mengakses pendanaan baru.

Ia juga berharap dengan adanya akses sumber pendanaan tersebut, maka perusahaan dapat melakukan pengembangan perusahaan ke depan.


"Selain itu, saya sangat senang dengan kepercayaan pasar internasional terhadap bisnis kami, komitmen dan portofolio yang kuat," kata Hilmi dalam siaran pers, Jumat (11/8).

Reza Priyambada, Analis Binaartha parama sekuritas mengatakan, obligasi ini akan cukup menarik jika digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan kegiatan eksplorasi. Selain itu, ia melihat bahwa rasio utang MEDC masih bisa ditoleransi.

"Di perusahaan kan ada skalanya, buat MEDCO, rasio utang sebanyak 1,96 kali, buat mereka masih rendah, karena mereka masih bisa leverage utang" kata Reza, Selasa (15/8).

Reza menjelaskan, saat ini, kewajiban MEDC jangka panjang hingga kuartal pertama 2017 terdiri dari pinjaman bank senilai US$ 906,88 juta, wesel jangka menengah sebesar US$ 128,35 juta, obligasi rupiah setara US$ 236,27 juta, dan obligasi dollar Singapura setara US$ 71,20 juta.

Adapun rata-rata bunga yang dibebankan berkisar 8,75%-11,80% untuk obligasi rupiah, lalu 6,05% untuk obligasi dollar AS, serta 5,90% untuk dollar Singapura.

Selama kuartal pertama 2017, MEDC telah menurunkan rasio pinjaman jangka panjang terhadap ekuitas bila dibandingkan kuartal pertama 2016. Pada kuartal pertama 2017, nilai rasio tersebut bernilai 1,96 kali dibandingkan 2,15 kali pada kuartal pertama 2016.

Penurunan ini dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik sehingga dapat mengimbangi kenaikan jumlah pinjaman jangka panjang tersebut. Adapun penerbitan pinjaman jangka panjang tersebut digunakan untuk membantu operasional MEDC dalam melakukan eksplorasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini