KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah pada akhir Juli 2021 berada di angka Rp 6.570,17 triliun, dengan rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 40,51%. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, jika penambahan utang sebesar Rp 1.117 triliun dilakukan sepanjang 2021 maka total utang Pemerintah menjadi Rp 7.248 triliun. Dengan asumsi PDB dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 3% atau menjadi Rp15.897 triliun, dengan perkiraan rasio utang Pemerintah di akhir 2021 adalah 45,5% dari PDB. “Sebenarnya yang perlu dicermati dari kenaikan rasio utang adalah beban pembayaran bunga utang semakin tinggi. Berdasarkan outlook APBN 2021, total pembayaran bunga utang dalam dan luar negeri mencapai Rp 366,2 triliun atau meningkat 16,5% dibanding 2020,” kata Bhima kepada Kontan.co.id, Selasa, (31/8).
Rasio utang pemerintah diprediksi mencapai 45,5% dari PDB di akhir 2021
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah pada akhir Juli 2021 berada di angka Rp 6.570,17 triliun, dengan rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 40,51%. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, jika penambahan utang sebesar Rp 1.117 triliun dilakukan sepanjang 2021 maka total utang Pemerintah menjadi Rp 7.248 triliun. Dengan asumsi PDB dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 3% atau menjadi Rp15.897 triliun, dengan perkiraan rasio utang Pemerintah di akhir 2021 adalah 45,5% dari PDB. “Sebenarnya yang perlu dicermati dari kenaikan rasio utang adalah beban pembayaran bunga utang semakin tinggi. Berdasarkan outlook APBN 2021, total pembayaran bunga utang dalam dan luar negeri mencapai Rp 366,2 triliun atau meningkat 16,5% dibanding 2020,” kata Bhima kepada Kontan.co.id, Selasa, (31/8).