JAKARTA. Kinerja emiten menara terlihat lebih tegak. Sampai kuartal III-2014, sebagian besar kinerja emiten menara tumbuh. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berhasil mengantongi laba Rp 1,13 triliun. Angka tersebut naik 37,94% dibandingkan Rp 824,96 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Ini disebabkan oleh rugi selisih kurs yang merosot dari Rp 778,33 miliar ke Rp 92,25 miliar. Pemicu laba adalah pendapatan TBIG meningkat 24,61% dari Rp 1,95 triliun menjadi Rp 2,43 triliun. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menjadi penyumbang terbesar pendapatan TBIG, dengan porsi 26,17%. Selain itu, kontribusi pendapatan terbesar selanjutnya berasal dari PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang masing-masing 25,53% dan 11,97%. Sampai kuartal III-2014, TBIG telah menyelesaikan 1.774 site telekomunikasi build-to-suit baru. Sehingga TBIG memiliki 18.802 penyewaan dan 11.686 site telekomunikasi.
Rata-rata kinerja emiten menara naik
JAKARTA. Kinerja emiten menara terlihat lebih tegak. Sampai kuartal III-2014, sebagian besar kinerja emiten menara tumbuh. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berhasil mengantongi laba Rp 1,13 triliun. Angka tersebut naik 37,94% dibandingkan Rp 824,96 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Ini disebabkan oleh rugi selisih kurs yang merosot dari Rp 778,33 miliar ke Rp 92,25 miliar. Pemicu laba adalah pendapatan TBIG meningkat 24,61% dari Rp 1,95 triliun menjadi Rp 2,43 triliun. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menjadi penyumbang terbesar pendapatan TBIG, dengan porsi 26,17%. Selain itu, kontribusi pendapatan terbesar selanjutnya berasal dari PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang masing-masing 25,53% dan 11,97%. Sampai kuartal III-2014, TBIG telah menyelesaikan 1.774 site telekomunikasi build-to-suit baru. Sehingga TBIG memiliki 18.802 penyewaan dan 11.686 site telekomunikasi.