JAKARTA. Duh, rata-rata modal perusahaan reasuransi lokal cuma Rp 300 miliar – Rp 400 miliar. Tak heran, industri ini kewalahan mengamini keinginan regulator untuk memperbesar risiko yang ditahan sendiri (retensi) di dalam negeri. Jika dipaksakan, bisa-bisa reasuransi lokal malah terancam gagal klaim. Aviantono Yudihariadi, Anggota Departemen Statistik Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengatakan, dengan rata-rata modal reasuransi lokal yang tidak lebih dari Rp 400 miliar, risiko yang mampu ditahan pun menjadi terbatas. “Hanya risiko kecil dan sebagian risiko menengah saja,” ujarnya ditemui KONTAN, kemarin. Data AAUI mengklasifikasikan, risiko kecil berasal dari lini usaha asuransi kendaraan bermotor, harta benda, pengangkutan kapal, aneka dan rekayasa, sedangkan risiko menengah berasal dari lini usaha asuransi kecelakaan diri dan kesehatan, tanggung gugat, rangka kapal dan penjaminan.
Rata-rata modal reasuransi lokal Rp 400 miliar
JAKARTA. Duh, rata-rata modal perusahaan reasuransi lokal cuma Rp 300 miliar – Rp 400 miliar. Tak heran, industri ini kewalahan mengamini keinginan regulator untuk memperbesar risiko yang ditahan sendiri (retensi) di dalam negeri. Jika dipaksakan, bisa-bisa reasuransi lokal malah terancam gagal klaim. Aviantono Yudihariadi, Anggota Departemen Statistik Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengatakan, dengan rata-rata modal reasuransi lokal yang tidak lebih dari Rp 400 miliar, risiko yang mampu ditahan pun menjadi terbatas. “Hanya risiko kecil dan sebagian risiko menengah saja,” ujarnya ditemui KONTAN, kemarin. Data AAUI mengklasifikasikan, risiko kecil berasal dari lini usaha asuransi kendaraan bermotor, harta benda, pengangkutan kapal, aneka dan rekayasa, sedangkan risiko menengah berasal dari lini usaha asuransi kecelakaan diri dan kesehatan, tanggung gugat, rangka kapal dan penjaminan.