Rata-Rata Pertumbuhan Investasi Per Kapita Negara Berkembang Bakal Anjlok di 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia memperkirakan, pertumbuhan investasi per kapita negara-negara berkembang pada tahun 2023 dan 2024 bakal anjlok. 

Dalam laporan Global Economic Prospects edisi Januari 2024, lembaga tersebut menghitung, rata-rata pertumbuhan investasi per kapita negara berkembang pada tahun lalu dan tahun ini sebesar 3,7% YoY. 

Atau, pertumbuhan tersebut hanya setengah dari performa rata-rata pertumbuhan dalam dua dekade sebelumnya. 


Padahal, Wakil Kepala Ekonom Bank Dunia Ayhan Kose mengungkapkan, investasi merupakan hal yang penting untuk digenjot negara-negara berkembang. 

Kose bilang, bila negara-negara berkembang mampu mempercepat pertumbuhan investasi per kapita setidaknya menjadi 4% dan mempertahankannya selama enam tahun atau lebih, maka ini akan memberi dampak multiplier yang besar. 

Baca Juga: Prospek Ekonomi Global Tahun Ini Masih Suram

“Seperti, tingkat pendapatan yang akan melaju, tingkat kemiskinan bakal menurun lebih cepat, dan pertumbuhan produktivitas akan meningkat empat kali lipat,” terang Kose, dikutip Jumat (12/1). 

Selain itu, manfaat lainnya adalah penurunan inflasi, posisi fiskal dan ketahanan eksternal yang makin kuat, serta akses masyarakat terhadap internet akan meningkat pesat. 

Peningkatan investasi juga memiliki potensi untuk mentransformasi negara-negara berkembang dan membantu dalam mempercepat transisi energi dan mencapai berbagai tujuan pembangunan. 

Nah, untuk menggenjot investasi, Kose mengimbau negara-negara berkembang untuk melakukan beberapa hal. 

Seperti, meningkatkan kerangka fiskal dan moneter yang komprehensif, memperluas perdagangan lintas negara dan arus keuangan, memperbaiki iklim investasi, serta memperkuat kualitas kelembagaan. 

Memang, Kose mengakui kalau upaya-upaya tersebut bakal tak mudah. Namun, ia meyakinkan kalau banyak negara berkembang telah mampu melalui ini sebelumnya. 

“Melakukan upaya-upaya tersebut akan membantu memitigasi potensi perlambatan pertumbuhan dalam sisa dekade ini,” tandas Kose. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari