Rata-rata Produksi Batubara Indonesia Hingga 2035 Ditargetkan 700 Juta Ton Per Tahun



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan target produksi batubara nasional tahun 2024 mencapai 710 juta ton. Jumlah ini meningkat ketimbang target produksi batubara tahun 2023 yang sebesar 694,5 juta ton.

Tercatat, realisasi produksi batubara pada 2023 mencapai 775,2 juta ton atau 112% dari target yang ditetapkan.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Lana Saria mengungkapkan, penetapan target produksi batubara oleh pemerintah selalu bersifat moderat dan optimis. 


Baca Juga: Tahapan Konstruksi Proyek Hilirisasi Batubara Akan Dimulai pada 2025

Merujuk roadmap Net Zero Emission (NZE) pada 2060, rata-rata produksi batubara nasional memang akan ada di level 700 juta ton setidaknya sampai 2035 mendatang.

"Intinya, kita sampai 2035 itu kira-kira (produksi) bisa mencapai 700 juta ton per tahun. Nanti akan bertahap dari 2035-2060 akan melaksanakan penurunan tingkat produksi," terang Lana dalam Konferensi Pers Kinerja Mineral dan Batubara, Selasa (16/1).

Lana melanjutkan, kemampuan produksi batubara nasional memang ada di level 700-an juta ton per tahun. Selain itu, para perusahaan batubara umumnya mampu memproduksi sekitar 70% hingga 80% dari total yang direncanakan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB).

Baca Juga: Ketiban Berkah, Ekspor Batubara Indonesia di Tahun 2023 Melejit

"Nanti dari 2035 sampai 2060 akan (berkurang) bertahap mulai dari 500 juta ton per tahun sampai nanti 250 juta ton per tahun. Setelah itu kita tidak gunakan lagi batubara," ungkap Lana.

Sebagai gambaran, dari total produksi batubara yang sebesar 775,2 juta ton pada 2023 lalu, sebanyak 213 juta ton dialokasikan untuk kebutuhan domestik. Realisasi ini mencapai 120% dari target sebesar 177 juta ton.

Kontan mencatat, dari target produksi batubara tahun 2024 yang mencapai 710 juta ton, sebanyak 181 juta ton akan digunakan untuk memenuhi pasar domestik dan ekspor sebesar 529 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .