Rating Indonesia dikerek, IHSG tetap melemah sebesar 0,64%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot di akhir perdagangan hari ini, Jumat (13/4). Indeks ditutup dengan pelemahan 40,47 poin atau 0,64% menjadi 6.270,33. 

Kabar baik Moody's menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi Baa2 dengan prospek stabil, hari ini, tak mendorong pasar serta merta mengoleksi saham. 

“Kenapa IHSG sepertinya tidak terlalu terpengaruh karena kenaikan peringkat Moody's ini sudah diprediksi sebelumnya,” kata Teuku Hendry Andrean, Research Manager Shinhan Sekuritas Indonesia  pada Kontan.co.id, Jumat (13/4). Malah, kata dia, pasar masih lebih fokus pada outlook Indonesia di tengah tren kenaikan bunga AS oleh bank sentralnya, Federal Reserve. 


Pada perdagangan hari ini, sebanyak 203 saham tercatat mengalami penurunan harga, lebih banyak ketimbang 152 saham yang naik. Ada pula 129 saham yang harganya tak bergerak. 

Total transaksi pada 8,31 miliar saham yaitu Rp 5,76 triliun. Investor asing masih lebih banyak melakukan penjualan ketimbang pembelian, dengan net foreign sell di pasar reguler Rp 410,96 miliar, dan di pasar kseluruhan Rp 620,67 miliar.

Delapan dari sepuluh sektor IHSG memerah. Sektor aneka industri merosot sampai 2% dan infrastruktur 1,97%. Dua sektor yang menguat adalah pertambangan dengan kenaian 0,53% dan agrikultur sebesar 0,17%. 

Saham LQ45 top losers pada hari terakhir pekan ini antara lain PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) yang turun 5,75% menjadi Rp 426 per saham, PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) sebesar 3,92% menjadi Rp 392 per saham, dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR) sebesar 3,2% menjadi Rp 605 per saham.

Sedangkan saham LQ45 top gainers antara lain PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang naik 4,19% menjadi Rp 3.230, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sebesar 3,25% menjadi Rp 2.540, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar 2,02% menjadi Rp 8.825 per saham.

Meski turun hari ini, selama sepekan terakhir, IHSG naik 1,54% atau bertambah 95,27 poin. Ini merupakan kenaikan pekan pertama dalam enam minggu terakhir, atau sejak 2 Maret lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia