JAKARTA. Meski Moody's Investor Service menaikkan rating credit Indonesia dari Ba2 menjadi Ba1 beberapa hari lalu, namun dampaknya belum menjalar ke pasar saham dan obligasi. Sebagai bukti, pasar saham masih menunjukkan koreksi dalam dua minggu pertama tahun ini. Sementara, harga surat utang negara sempat menyentuh titik terendah sejak Juli 2010. Menurut Venkatraman Anantha Nageswaran, Chief Investment Officer Bank Julius Bar, peringkat Moody's tak terlalu berdampak signifikan terhadap pasar saham dan obligasi Indonesia. Pasalnya, "Investor sudah berspekulasi sebelumnya tentang kenaikan peringkat tersebut," jelasnya. Dia menambahkan, saat ini, kecemasan investor lebih tertuju pada tingkat inflasi di Asia yang semakin membumbung. Head of Debt Research PT Danareksa Sekuritas pun berpendapat sama. Menurutnya, penurunan harga surat utang negara bukan sesuatu yang mengkhawatirkan. "Harga SUN turun karena pasar sudah memprediksi ada kenaikan rating di awal tahun. Kecuali kalau naik satu lagi ke level investment grade, baru efeknya jadi lebih besar," ujar Budi, Rabu, (19/1).Menurut Budi jika sudah di level investment grade, maka kondisi pasar Indonesia akan lebih menarik.
Rating Moody's sudah diprediksi investor, harga SUN jeblok
JAKARTA. Meski Moody's Investor Service menaikkan rating credit Indonesia dari Ba2 menjadi Ba1 beberapa hari lalu, namun dampaknya belum menjalar ke pasar saham dan obligasi. Sebagai bukti, pasar saham masih menunjukkan koreksi dalam dua minggu pertama tahun ini. Sementara, harga surat utang negara sempat menyentuh titik terendah sejak Juli 2010. Menurut Venkatraman Anantha Nageswaran, Chief Investment Officer Bank Julius Bar, peringkat Moody's tak terlalu berdampak signifikan terhadap pasar saham dan obligasi Indonesia. Pasalnya, "Investor sudah berspekulasi sebelumnya tentang kenaikan peringkat tersebut," jelasnya. Dia menambahkan, saat ini, kecemasan investor lebih tertuju pada tingkat inflasi di Asia yang semakin membumbung. Head of Debt Research PT Danareksa Sekuritas pun berpendapat sama. Menurutnya, penurunan harga surat utang negara bukan sesuatu yang mengkhawatirkan. "Harga SUN turun karena pasar sudah memprediksi ada kenaikan rating di awal tahun. Kecuali kalau naik satu lagi ke level investment grade, baru efeknya jadi lebih besar," ujar Budi, Rabu, (19/1).Menurut Budi jika sudah di level investment grade, maka kondisi pasar Indonesia akan lebih menarik.