JAKARTA. Kado dari Standard & Poor's (S&P) untuk Indonesia berupa rating investment grade membawa angin segar pada perkembangan pasar modal. Akibatnya, aliran dana asing yang masuk ke surat utang dalam negeri semakin deras. Alhasil, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak dan meningkatkan investor reksadana. Kabar ini menjadi berkah bagi beberapa manajer investasi (MI). Bahkan sejumlah MI sudah meraih dana kelolaan melebihi target sampai akhir tahun. PT Avrist Asset Management (Avram) misalnya telah memperoleh asset under management (AUM) per Mei 2017 sebesar Rp 1,67 triliun. Padahal, targetnya hanya Rp 1,5 triliun hingga akhir 2017.
Rating naik, dana kelolaan MI melesat
JAKARTA. Kado dari Standard & Poor's (S&P) untuk Indonesia berupa rating investment grade membawa angin segar pada perkembangan pasar modal. Akibatnya, aliran dana asing yang masuk ke surat utang dalam negeri semakin deras. Alhasil, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak dan meningkatkan investor reksadana. Kabar ini menjadi berkah bagi beberapa manajer investasi (MI). Bahkan sejumlah MI sudah meraih dana kelolaan melebihi target sampai akhir tahun. PT Avrist Asset Management (Avram) misalnya telah memperoleh asset under management (AUM) per Mei 2017 sebesar Rp 1,67 triliun. Padahal, targetnya hanya Rp 1,5 triliun hingga akhir 2017.