JAKARTA. Pamor obligasi dalam denominasi dolar Amerika Serikat (AS) terbitan PT Davomas Abadi Tbk (DAVO) makin jeblok. Lembaga pemeringkat internasional, Standard & Poors (S&P) pekan lalu memangkas peringkat (rating) obligasi DAVO senilai US$ 238 juta, dari CCC+ menjadi D atau default. S&P menggunting peringkat obligasi DAVO lantaran perusahaan penghasil cokelat ini tidak sanggup membayar bunga obligasi keenam senilai US$ 13,09 juta pada 8 Mei 2009 lalu. Gara-gara lalai membayar bunga obligasi keenam itu pula, S&P juga menurunkan peringkat perusahaan DAVO dari CCC+ menjadi D. Institusi pemeringkat itu menilai kemampuan DAVO membayar bunga dan pokok obligasi makin menurun. Sebab, likuiditas Davomas makin memburuk. Per Desember 2008, Davomas memiliki kas Rp 290 miliar. Dalam hitungan S&P, kas sebanyak itu tidak mencukupi untuk menutupi pembayaran bunga obligasi dan kebutuhan modal kerja. Sebagai catatan, bunga obligasi DAVO itu sebesar 11% per tahun. Masa pembayaran bunga obligasi itu dua kali dalam setahun, yakni setiap Mei dan November, masing-masing senilai US$ 13,09 juta. Gara-gara lalai membayar bunga obligasi itu, otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham DAVO sejak 11 Mei 2009. Restrukturisasi utang
Rating Obligasi Davomas Masuk Zona Gagal Bayar
JAKARTA. Pamor obligasi dalam denominasi dolar Amerika Serikat (AS) terbitan PT Davomas Abadi Tbk (DAVO) makin jeblok. Lembaga pemeringkat internasional, Standard & Poors (S&P) pekan lalu memangkas peringkat (rating) obligasi DAVO senilai US$ 238 juta, dari CCC+ menjadi D atau default. S&P menggunting peringkat obligasi DAVO lantaran perusahaan penghasil cokelat ini tidak sanggup membayar bunga obligasi keenam senilai US$ 13,09 juta pada 8 Mei 2009 lalu. Gara-gara lalai membayar bunga obligasi keenam itu pula, S&P juga menurunkan peringkat perusahaan DAVO dari CCC+ menjadi D. Institusi pemeringkat itu menilai kemampuan DAVO membayar bunga dan pokok obligasi makin menurun. Sebab, likuiditas Davomas makin memburuk. Per Desember 2008, Davomas memiliki kas Rp 290 miliar. Dalam hitungan S&P, kas sebanyak itu tidak mencukupi untuk menutupi pembayaran bunga obligasi dan kebutuhan modal kerja. Sebagai catatan, bunga obligasi DAVO itu sebesar 11% per tahun. Masa pembayaran bunga obligasi itu dua kali dalam setahun, yakni setiap Mei dan November, masing-masing senilai US$ 13,09 juta. Gara-gara lalai membayar bunga obligasi itu, otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham DAVO sejak 11 Mei 2009. Restrukturisasi utang