Rating S&P bikin IHSG menembus rekor tertingginya



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menorehkan rekor tertinggi sepanjang masa menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (19/5). Mengutip RTI, indeks ditutup terbang 2,59% atau 146,433 poin ke level 5.791,884. 

Lompatan tinggi IHSG ini menyusul kepastian investment grade dari Standard & Poor's. IHSG sempat terbang 3,10% ke level 5.820,241 pada pukul 15.50 WIB.

Tercatat 230 saham bergerak naik, 98 saham bergerak turun, 114 saham stagnan. Volume perdagangan 8,82 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai 8,39 triliun.


Seluruh atau 10 indeks sektoral menopang IHSG. Sektor infrastruktur memimpin penguatan 3,54% dan diikuti keuangan naik 3,45%, serta konstruksi naik 2,90%. 

Investor asing justru membukukan aksi jual menutup perdagangan. Di pasar reguler, net sell asing Rp 204,670 miliar dan Rp 101,131 miliar keseluruhan perdagangan.

Saham-saham top gainers LQ45 antara lain; PT Pakuwon Jati TBk (PWON) naik 10,43% ke Rp 635, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 8,16% ke Rp 1325, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 6,21% ke Rp 76.500.

Saham-saham top losers LQ45 antara lain; PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 5,09% ke Rp 1.770, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) turun 3,15% ke Rp 1.690, dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun 1,00% ke Rp 396.

Asal tahu, Standard and Poor's (S&P) akhirnya menaikkan peringkat surat utang Indonesia menjadi layak investasi, Jumat (19/5).

Dalam situs resminya, S&P menaikkan rating surat utang rupiah dan valuta asing bertenor jangka panjang (long term) menjadi BBB-, dari sebelumnya BB+.

S&P mempertahankan outlook positif. Sedangkan rating surat utang jangka pendek atau short term direvisi ke atas juga menjadi A-3.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto