Rating utang diturunkan, ini kata Modenland Realty



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Modernland Realty Tbk (MDLN) tidak khawatir dengan penurunan rating atas utang obligasi rupiah yang diberikan Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) baru-baru ini. Rating korporasi dan Shelf-Registered Bond I tahun 2015 Seri B milik perusahaan diturunkan dari A menjadi A-.

Cuncun Wijaya, Direktur MDLN mengatakan, pihaknya masih tidak percaya dengan penurunan rating tersebut karena kinerja perusahaan tahun 2017 masih mengalami pertumbuhan.

"Sebenarnya kinerja kami cukup bagus. Alasan Pefindo turunkan rating karena kenaikan kinerja kami tidak setinggi harapan mereka. Tetapi penurunan tersebut tidak berpengaruh banyak karena kami tidak memiliki rencana terbitkan obligasi rupiah." kata Cuncun di Jakarta, Jumat (25/5).


Menurut Cuncun, penurunan rating tersebut hanya berpengaruh kalau perusahaan menerbitkan obligasi sejenis. Sementara untuk pinjaman bank ataupun utang obligasi jenis lain dinilai tidak akan berdampak.

Saat ini, Modernland tengah melakukan audit untuk laporan keuangan kuartal I 2018. Audit biasanya dipersiapkan saat perusahaan berencana melakukan aksi korporasi. Hanya saja, Cuncun tidak bersedia menyebutkan aksi korporasi apa yang akan dilakukan perusahaan tahun ini.

Menurut Cuncun, tahun ini perusahaan memiliki utang obligasi yang jatuh tempo sebesar Rp 600 miliar. Sedangkan global bond mereka baru akan jatuh tempo pada tahun 2019.

"Untuk yang jatuh tempo tahun ini akan kami lunasi dari kas internal. Tetapi yang jatuh tempo tahun depan belum ditetapkan apakah akan dilunasi akan direfinancing, itu tergantung ekspansi lahan. Kalau lagi banyak butuh dana untuk ekspansi kemungkinan akan direfinancing, " kata Cuncun.

Modernland tidak khawatir dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap utang obligasi global mereka. Sebab, perusahaan telah melakukan hedging sampai batas Rp 15.000.

Tahun ini, MDLN berencana mengalokasikan belanja modal sama dengan tahun lalu yaitu sekitar Rp 600 miliar yang akan dipakai untuk nambah lahan baik di sektor residensial maupun industrial. Menurut Cuncun, capex tersebut akan didanai dari kas internal.

Saat ini total landbank MDLN mencapai 1.654 ha. Sebanyak 154 ha berada di Jakarta Garden City, 354 ha di Cikande, 1.000 ha di Bekasi dan sisanya tersebar di beberapa lokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia