KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Per 13 April 2018 lalu, lembaga pemeringkat Moody's mengerek naik Sovereign Credit Rating Indonesia menjadi Baa2 dengan outlook stabil dari Baa3 dengan outlook positif. Kenaikan ini diharapkan dapat menambah arus dana asing ke Indonesia, baik lewat investasi langsung (foreign direct investment) maupun yang di atas kertas. Kenaikan rating oleh Moody's tersebut telah mengkonfirmasi rating iklim investasi Indonesia menjadi di atas investment grade. Ujungya, penerbit surat utang di Indonesia, baik pemerintah maupun korporasi bisa memangkas biaya bunga utang karena risiko lebih kecil. "Ini memang sudah sesuai dengan harapan, setelah di tahun lalu (19 Mei) Standard&Poor's menaikkan rating kita dari non-investment grade menjadi investment grade. Itu titik awal yang paling signifikan," kata David Sumual, ekonom Bank Central Asia (BCA), Minggu (15/4).
Rating utang Indonesia naik, biaya bunga bisa turun 0,25%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Per 13 April 2018 lalu, lembaga pemeringkat Moody's mengerek naik Sovereign Credit Rating Indonesia menjadi Baa2 dengan outlook stabil dari Baa3 dengan outlook positif. Kenaikan ini diharapkan dapat menambah arus dana asing ke Indonesia, baik lewat investasi langsung (foreign direct investment) maupun yang di atas kertas. Kenaikan rating oleh Moody's tersebut telah mengkonfirmasi rating iklim investasi Indonesia menjadi di atas investment grade. Ujungya, penerbit surat utang di Indonesia, baik pemerintah maupun korporasi bisa memangkas biaya bunga utang karena risiko lebih kecil. "Ini memang sudah sesuai dengan harapan, setelah di tahun lalu (19 Mei) Standard&Poor's menaikkan rating kita dari non-investment grade menjadi investment grade. Itu titik awal yang paling signifikan," kata David Sumual, ekonom Bank Central Asia (BCA), Minggu (15/4).