JAKARTA. Baru tiga hari di Rutan Pondok Bambu, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah sudah mempunyai seorang tahanan pendamping (tamping) untuk membantu melayani seluruh kebutuhannya. Atut pun terbilang lebih mahal untuk membayar jasa bantuan dari tamping itu. "Dia sekarang sudah punya tamping, perempuan, buat nyuci bajunya, antar beli makanan, pokoknya yang bisa disuruh-suruh dan bantu-bantu Atut. Biasanya taping kalau untuk napi biasa bayarnya Rp 500 ribu. Nah, kalau Bu Atut kan gubernur, bisa sampai Rp 1 juta," ujar seorang warga binaan di Rutan Pondok Bambu yang enggan disebutkan namanya itu. Perempuan yang terkena kasus narkoba itu menceritakan, Blok C13 yang menjadi tempat Atut ditahan adalah tepat di depan bloknya. Blok tersebut khusus untuk tahanan yang baru masuk rutan dan menjalani proses masa pengenalan lingkungan (mapenaling).
Ratu Atut punya 'pembantu' di rutan
JAKARTA. Baru tiga hari di Rutan Pondok Bambu, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah sudah mempunyai seorang tahanan pendamping (tamping) untuk membantu melayani seluruh kebutuhannya. Atut pun terbilang lebih mahal untuk membayar jasa bantuan dari tamping itu. "Dia sekarang sudah punya tamping, perempuan, buat nyuci bajunya, antar beli makanan, pokoknya yang bisa disuruh-suruh dan bantu-bantu Atut. Biasanya taping kalau untuk napi biasa bayarnya Rp 500 ribu. Nah, kalau Bu Atut kan gubernur, bisa sampai Rp 1 juta," ujar seorang warga binaan di Rutan Pondok Bambu yang enggan disebutkan namanya itu. Perempuan yang terkena kasus narkoba itu menceritakan, Blok C13 yang menjadi tempat Atut ditahan adalah tepat di depan bloknya. Blok tersebut khusus untuk tahanan yang baru masuk rutan dan menjalani proses masa pengenalan lingkungan (mapenaling).