Ratu Prabu dilirik tujuh perusahaan asing untuk garap LRT



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ratu Prabu Energi Tbk mengaku tengah mempertimbangkan tujuh perusahaan asing untuk menjalin kerjasama dalam membangun light rail transit (LRT) Jabodetabek.

Sebelumnya, perusahaan berkode emiten ARTI itu telah lebih dahulu melakukan feasibility study (FS) alias studi kelayakan bisnis proyek LRT. Kajian teknis tersebut telah mereka serahkan kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pada awal Januari 2018 lalu. 

"Kita sudah hubungi para kontraktor yang berminat untuk bangun proyek ini. Enam perusahaan China dan satu Korea Selatan, jadi semuanya ada tujuh," ucap Direktur Utama ARTI Burhanuddin Bur Maras di kantornya, Rabu (16/5).


Proses tender akan segera dilakukan pada Juni mendatang. Bur Maras menambahkan, perseroan membutuhkan waktu sekitar 2 bulan-3 bulan untuk menentukan pemenang tender.

"Kontraktor yang terpilih nantinya juga akan menyediakan dana pembangunan, termasuk EPC plus F, engineering, procurement, construction," tambah Bur.

Ratu Prabu mengaku berkomitmen untuk membangun LRT mencakup wilayah Jabodetabek. Proyek LRT akan dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama ialah tiga jalur mencakup Jakarta Kota hingga Sudirman. Tahap kedua di wilayah Daan Mogot dan tahap ketiga jalur menuju bandar udara Soekarno Hatta, Cengkareng.

Bur menyebutkan total dana yang dibutuhkan untuk seluruh proyek LRT sebanyak 14 line ialah mencapai Rp 415 triliun. Sementara untuk pembangunan tahap pertama menelan dana sebesar Rp 94 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi