Ratu Prabu Energi akan diversifikasi



JAKARTA. PT Ratu Prabu Energi Tbk masih menyiapkan usaha baru yang akan digeluti perusahaan ini, yakni sektor bisnis pangan. Alhasil, bisnis tersebut belum bisa terealisasi dalam waktu dekat  karena masih harus melengkapi kebutuhan awal bisnis.

Ada dua pekerjaan rumah yang tengah dituntaskan Ratu Prabu Energi. Pertama, perusahaan ini harus menyediakan kantor untuk perusahaan asal Australia yang mengajaknya bekerja sama. 

Kedua, Ratu Prabu Energi juga tengah menimbang sejumlah lokasi sumber bahan pangan. Perusahaan berkode saham ARTI di Bursa Efek Indonesia tersebut mengincar lokasi di Jawa, Nusa Tenggara Timur dan Sumatra.


Oleh karena masih sibuk dengan persiapan awal merencanakan bisnis, belum ketahuan nilai investasi diversifikasi bisnis pangan. "Saat ini masih awal sekali, belum ada hitungan dana investasi," ujar Gemilang Zaharin, Direktur PT Ratu Prabu Energi Tbk, dalam acara paparan publik di Jakarta, Rabu (12/7).

Dalam kesempatan sebelumnya, manajemen Ratu Prabu Energi menyatakan niat menekuni bisnis pangan, yakni penyediaan daging dan kacang kedelai. Rencana tersebut merupakan inisiasi dari direksi yang telah melakukan pertemuan intensif dengan beberapa pihak.

Selain menyiapkan diversifikasi bisnis baru,  Ratu Prabu Energi juga menggenjot bisnis jasa minyak dan gas (migas) dan properti. Dalam dua bulan terakhir, perusahaan ini mendapatkan kontrak jasa migas senilai US$ 7 juta. Perinciannya, sekitar US$ 5 juta kontrak dari OTP Geothermal Pte. Ltd. dan US$ 2 juta kontrak dari Star Energy Ltd. 

Kedua proyek jasa migas tersebut sudah masuk tahap mobilisasi. Adapun bisnis jasa migas Ratu Prabu Energi berjalan di bawah anak usaha bernama PT Lekom Maras.

Informasi dalam paparan publik 2017 Ratu Prabu Energi menyebutkan, Lekom Maras beroperai pertama kali tahun 1975. Perusahaan itu menjalankan bisnis non destructive testing (NDT) untuk perusahaan minyak dan gas. Lambat laun Lekom Maras merambah aneka bisnis lain seperti penyewaan alat berat migas, perawatan serta jasa konsultan migas.

Setelah mendapatkan dua kontrak, Ratu Prabu Energi pun membidik lima proyek jasa migas lain. Hanya saja, manajemen perusahaan ini masih merahasiakan detail target kontrak tersebut.

Yang terang, Ratu Prabu optimistis, lini bisnis jasa migas bisa menyumbang 60%-70% terhadap total pendapatan tahun 2017. "Ini karena membaiknya harga minyak dan reputasi kami yang baik di sektor oil and gas services melalui anak perusahaan," ujar Gemilang.

Bisnis properti

Sementara sisa kontribusi pendapatan tahun ini berasal dari bisnis properti. Dua proyek yang sudah memberikan pendapatan pada kuartal I 2017, yakni dua gedung perkantoran di Jalan T.B. Simatupang, Jakarta. Nama kedua perkantoran itu Ratu Prabu 1 dan Ratu Prabu 2.

Sementara proyek properti yang masih dalam tahap pembangunan adalah Ratu Prabu 3 Residences di Pasar Minggu, Jakarta. Proyek tersebut berupa hotel dan apartemen mewah yang menyasar ekspatriat. 

Ratu Prabu Energi membangun hotel dan apartemen setinggi 37 lantai di atas lahan seluas 9.223 meter persegi (m²). Menurut rancang bangun, bakal ada 108 kamar hotel, 61 unit apartemen, 40 unit apartemen sewa dan tujuh suite mewah. 

Total investasi Ratu Prabu 3 Residences mencapai US$ 150 juta. Dalam pemberitaan KONTAN sebelumnya, manajemen Ratu Prabu Energi menargetkan penyelesaian proyek tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati