Ratusan Anak Derita Gagal Ginjal Misterius, Apa Penyebab dan Gejalanya?



KONTAN.CO.ID - Jakarta. Orang tua wajib waspada! Gagal ginjal misterius yang merebak di kalangan anak-anak Gambia  juga terjadi di Indonesia. Ratusan anak Indonesia mengalami gagal ginjal misterius.

Apa saja penyebab gagal ginjal misterius pada anak-anak tersebut? Bagaimana pula gejala dan tanda-tanda gagal ginjal misterius pada anak?

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan 131 anak mengalami gagal ginjal akut misterius. Gejala gagal ginjal misterius yang paling banyak ditemukan adalah penurunan volume urine, bahkan ada yang tidak buang air kecil sama sekali.


Berdasarkan temuan IDAI, beberapa gejala gagal ginjal misterius lain yang muncul dari gangguan ginjal akut misterius ini adalah batuk, pilek hingga muntah, dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

Kasus gagal ginjal akut misterius yang belum diketahui penyebabnya tersebut telah dilaporkan sebanyak 131 kasus pada periode Januari-September 2022. Ratusan kasus gagal ginjal misterius itu tersebar di 14 provinsi, antara lain, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Aceh, Sumatera Barat, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: ​Gejala Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Gejala gagal ginjal misterius selanjutnya yang akan muncul beberapa hari setelah batuk, pilek, diare, muntah, dan demam adalah tidak bisa buang air kecil. Pasien gagal ginjal misterius tidak dapat mengeluarkan urine seperti yang dialami seorang penderita dehidrasi berat pada umumnya.

Penyebab gagal ginjal misterius pada anak ini masih diselidiki Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI Eka Laksmi Hidayati mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab munculnya penyakit itu. Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat ini masih menyelidiki kasus gagal ginjal misterius pada anak tersebut.

Dugaan sementara, gagal ginjal misterius pada anak itu muncul akibat konsumsi obat yang mengandung etilen glikol. Sebagai informasi, etilen glikol adalah senyawa organik tak berwarna atau berbau dan berkonsistensi kental, seperti sirup pada suhu kamar. Senyawa ini memiliki rasa yang manis dan kerap digunakan untuk tambahan serat pada polyester, minyak rem, kosmetik, dan pelumas.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahri menuturkan, dugaan penyebab gagal ginjal misterius pada anak ini adalah hasil diskusi dengan tim dari Gambia yang menangani kasus serupa. "Dugaan ke arah konsumsi obat yang mengandung etilen glikol. Tapi hal ini perlu penelitian lebih lanjut karena tidak terdeteksi dalam darah. Dugaan mengarah ke intoksikasi (keracunan)," kata Syahril.

Syahril mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), serta membentuk tim yang terdiri dari IDAI dan Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Dirjen Layanan Kesehatan (Yankes) juga telah menerbitkan Keputusan Dirjen Yankes nomor HK.02.92/I/3305/2022 tentang Tatalaksana dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal. Kendati demikian, hingga kini belum ditemukan bakteri atau virus spesifik yang menyebabkan terjadinya gagal ginjal misterius pada anak tersebut.  "Hasil pemeriksaan laboratorium Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) tidak ditemukan bakteri atau virus yang spesifik. Tambahan kasus bulan Oktober 3 anak, sehingga total 40 anak," kata dia.

Kasus gagal ginjal misterius di Gambia

Sebelumnya dilaporkan sebanyak 66 anak dilaporkan meninggal dunia akibat gagal ginjal misterius di Gambia, Afrika. WHO lalu mengeluarkan peringatan mengenai empat sirup obat batuk dan flu yang merupakan produk medis di bawah standar, diduga penyebab gagal ginjal misterius pada anak.

Adapun sirup obat batuk tersebut adalah sirup obat batuk buatan Maiden Pharmaceuticals di India. Keempat produk tersebut adalah Promoethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup.

Beracun saat dikonsumsi

Berdasarkan analisa laboratorium dari sampel produk diketahui keempat produk ini tercemar dietilen glikol dan etilen glikol dalam kadar yang tak bisa diterima. WHO menjelaskan, dietilen glikol dan etilen glikol beracun bagi manusia saat dikonsumsi dan bisa berakibat fatal.

Efek toksik yang muncul yakni sakit perut, muntah, diare, ketidakmampuan buang air kecil, sakit kepala, perubahan kondisi mental, dan cedera ginjal akut yang bisa berujung kematian. "Semua batch produk ini harus dianggap tidak aman sampai mereka dapat dianalisis oleh Otoritas Pengatur Nasional terkait," kata WHO, dikutip dari laman resminya.

Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan keempat produk obat yang diduga penyebab gagal ginjal misterius pada anak tersebut tidak terdaftar di Indonesia. "Berdasarkan penelusuran BPOM, keempat produk tersebut tidak terdaftar di Indonesia dan hingga saat ini produk dari produsen Maiden Pharmaceutical Ltd, India tidak ada yang terdaftar di BPOM," tulis BPOM dalam keterangannya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "IDAI: 131 Anak Alami Gagal Ginjal Akut, Apa Penyebab dan Gejalanya?",

Penulis : Ahmad Naufal Dzulfaroh Editor : Rizal Setyo Nugroho

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto