KONTAN.CO.ID - LAOS. Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pada Selasa (16/2), mereka mengirim prajurit dari Pusat Anti-Ranjau Internasional Angkatan Bersenjata Rusia untuk membersihkan sisa-sisa bom kluster yang bisa meledak kapan saja ke Laos. Laos merupakan negara yang menerima dampak parah dari Perang Vietnam puluhan tahun lalu. Dilansir dari
TASS, pasukan penjinak bom Rusia kembali menjinakkan lebih dari 580 bom kluster
milik AS yang masih bersarang di Laos. Ratusan bom tersebut merupakan sisa perang di masa lalu dan masih aktif.
Prajurit penjinak bom Rusia berhasil menemukan lebih dari 580 benda peledak selama pembersihan ranjau di area Bandara Thong Hai Hin yang terletak di Provinsi Xiangkhouang, Laos.
Baca Juga: Konfirmasi pertama, 4 tentara China tewas dalam bentrokan dengan pasukan India Menurut tim yang bertugas, benda peledak yang ditemukan adalah jenis bom kluster udara BLU-26, BLU-63, dan BLU-3B buatan AS serta persenjataan artileri dari berbagai kaliber. Seluruh personel penjinak bom dilengkapi dengan alat perlindungan yang canggih untuk mendeteksi perangkat peledak. "Tim Rusia menggunakan alat domestik modern untuk pencarian, deteksi, dan perlindungan, seperti detektor ranjau induksi IMP-3, detektor logam bumi dalam MG -1I, detektor bom magnetometrik MBI-P2, dan detektor PPO-2I di bawah permukaan," ungkap Kementerian Pertahanan Rusia. Pengiriman pasukan penjinak bom ini ada di bawah keputusan langsung Presiden Rusia Vladimir Putin. Ini merupakan misi pembersihan ranjau darat ketiga dari insinyur militer Rusia ke Laos.
Baca Juga: Gelar latihan militer bersama Iran, kapal perang Rusia tiba di Samudera Hindia Laos jadi negara yang paling banyak dibom
Menurut data badan amal HALO Trust, Laos adalah negara yang paling banyak dibom di dunia per kapita. Sebagian besar berasal dari serangan udara besar-besaran pada tahun 60-an dan 70-an selama Perang Vietnam. HALO Trust mencatat, ada sekitar 20.000 orang, 40% di antaranya adalah anak-anak, tewas atau terluka akibat bom kluster atau benda lain yang tidak meledak di Laos sejak perang berakhir. HALO Trust adalah badan amal non-politik dan non-agama yang terdaftar di Inggris. Badan ini juga tercatat sebagai oraganisasi nirlaba di AS. Secara umum, HALO Trust berupaya untuk menghilangkan sisa-sisa perang yang membahayakan penduduk, khususnya adalah ranjau darat yang masih banyak tertanam dan bisa meledak kapan saja.